Berita  

100 Peneliti dan Guru se Asean Kumpul di Surabaya, Ngapain ya?

SURABAYA-JATIM, SriwijayaAktual.com – Sebanyak 100 peneliti dan guru dari berbagai negara
di Asean berkumpul di Universitas Negeri Surabaya (Unesa) membahas
pelajaran Sains dan Matematika yang saat ini dianggap tak menarik lagi
di mata para siswa.

Dalam gelaran yang diprakarsai oleh sebuah
kerjasama antara kampus-kampus ilmu Pendidikan dari berbagai negara Asia
Pasifik (Consorsium of Asian Pacific Education Universities) itu
melibatkan para penyaji makalah yang terdiri daei berbagai kalangan,
dari Dosen, Guru, peneliti, hingga mahasiswa.Malaysia, Thailand,
Filipina, termasuk beberapa kampus dari seluruh Indonesia.

Dalam
pembukaan Konferensi, Prof. Dato’ Dr Noraini binti Idris, Sekretaris
Jenderal Consorsium of Asian Pacific Education Universities, menyatakan
bahwa tren terkini pembelajaran sains adalah isu yang serius. karena
saat ini para siswa atau anak-anak tidak menikmati belajar sains dan
matematika.
“Kita berharap dalam forum ini dapat dimunculkan
resolusi agar mampu mendorong guru mengembangkan diri serta murid mau
belajar sains dan matematika,” terangnya dalam acara yang bertajuk 4th
International Conference on Science, Technology, Engineering and
Mathematics : Innovation for Human Talent, di kampus Unesa Lidah Wetan
Surabaya, Senin (22/5/2017), dikutip dari laman beritajatim.
Profesor dari University Pendidikan
Sultan Idris Malaysia ini menuturkan melalui konferensi tersebut dapat
terlaksana kolaborasi antara peneliti dari berbagai negara Asean
sehingga dapat mengatasi permasalah-permaslaah yang timbul. “Kami
berharap dapat terjadi komparasi data tentang pembelajaran Sains
Teknologi Engineering dan Matematika di masing-masing negara,” tuturnya.
Dalam kesempatan yang sama, Tri Rismaharini, Walikota Surabaya,
turut hadir menceritakan tentang inovasi-inovasi program Pemerintah
Kota dalam memastikan kesejahteraan warganya, terutama anak-anak. Dan
wali kota perempuan pertama di kota  pahlawan ini juga bercerita tentang
langkahnya untuk memastikan tumbuh kembang anak, termasuk dalam bidang
pendidikan.
“Surabaya punya Rumah Matematika, tempat dimana
belajar Matematika menjadi menyenangkan, tidak seperti yang dibayangkan
anak-anak selama ini. Kami juga menggagas rumah Bahasa yang menyiapkan
generasi muda mampu berbahasa asing sehingga bersiap menghadapi MEA,”
terangnya.
Prof. Warsono, M.S., Rektor Universitas Negeri
Surabaya dalam sambutannya juga menghaturkan selamat datang pada
peneliti serta mengharapkan kegiatan ini menjadi rumah bagi penelitian.
“Semoga kegiatan ini mampu menjadi event yang berguna bagi pengembangan
ilmu pengetahuan terutama pada bidang pengajaran,” tandasnya. (*)
Spesial Untuk Mu :  Mediasi Konflik Perkebunan Gagal, Warga Malang ini Nekat Jalan Kaki Temui Presiden RI Jokowi di Istana Negara