Berita  

3 Perusahaan ‘Pelat Merah’ Lebarkan Sayap Bisnis Hingga ke Filipina

rss Phinemo.com kejahatan kereta api 57e0a6363ff2a
Kereta Api/Ilustrasi

  • Kontrak INKA pembelian empat trainset Kereta Rel Diesel (KRD).
  • Nilai proyek jalan tol yang digarap WIka mencapai US$ 1,25 miliar.
MANILA-FILIPINA, SriwijayaAktual.com – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno mendukung penuh ekspansi PT Industri Kereta Api (INKA) (Persero) yang akan mengekspor produk kereta ke Filipina. Dukungan tersebut diwujudkan Rini dengan menyaksikan langsung penandatanganan kontrak jual beli antara PT INKA dan Philippines National Railways (PNR) di Manila, Filipina. Selain PT INKA, dua perusahaan pelat merah yang ekspansi bisnis adalah PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) menggarap jalan tol layang (elevated) Metro Manila dan PT Bank Mandiri Tbk yang akan mengembangkan bisnis ritel.
Dalam keterangan tertulis yang diterima redaksi, Selasa (29/5), kontrak INKA memuat tentang pembelian empat trainset Diesel Multiple Unit atau kereta rel diesel (KRD) senilai US$ 21,4 juta, serta pembelian tiga lokomotif dan 15 kereta penumpang senilai US$ 26,1 juta. Pengiriman akan dilakukan secara bertahap pada 18 Januari 2020 dan 27 Mei 2020. Sebelumnya, pada 22 Januari 2018 kedua belah pihak sudah menandatangani kontrak jual beli dua trainset KRD senilai US$ 9,7 juta. “Ini menambah deretan prestasi panjang PT INKA sebagai produsen kereta yang andal, baik di dalam negeri maupun dunia internasional. Kementerian BUMN akan terus mendukung PT INKA agar terus melebarkan sayap bisnisnya,” kata Rini di Manila, Senin (28/5).
Hadir dalam acara tersebut Sekretaris Kementerian BUMN Imam Apriyanto Putro, Deputi Bidang Usaha Jasa Keuangan, Jasa Survei dan Jasa Konsultasi Gatot Trihargo, Deputi Bidang Usaha Pertambangan, Industri Strategis, dan Media, Fajar Harry Sampurno, Direktur Utama PT INKA Budi Noviantoro, Direktur Utama PT Wijaya Karya (Persero) Tbk Tumiyana, dan Direktur Utama Bank Mandiri Kartika Wiratmadja.
Proyek kerja sama ini merupakan inisiasi pemerintah Filipina untuk menyediakan sarana transportasi publik yang dapat diandalkan. Kontrak pembelian ini sekaligus yang pertama setelah 40 tahun PNR tidak berkontrak pengadaan kereta. KRD produksi INKA nantinya dioperasikan di jalur penghubung Tutuban Station dan Alabang Station, Metro Manila.
Dalam kesempatan yang sama, Rini juga menyaksikan penandatanganan nota kesepahaman antara PT Wijaya Karya (Persero) Tbk dengan Citra Manila Consortium yang terdiri dari PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk, PT Citra Persada Infrastruktur, dan CLGP Philipine Holding Inc terkait proyek pembangunan jalan tolelevated sepanjang 18 kilometer menyambungkan Metro Manila dengan wilayah Taguig.
Pembangunan jalan tol ini akan dibangun selama tiga tahun (Januari 2019-Desember 2022) dan didanai langsung oleh Pemerintah Filipina. Nilai proyek jalan tol tersebut mencapai US$ 1,25 miliar.
Selain rencana Proyek Manila Taguig Expressway, WIKA sebelumnya telah memulai rekonstruksi Clarin Bridge di Bohol, Filipina. Clarin Bridge termasuk dalam Bohol Circumferential Road yang runtuh akibat gempa bumi 7,2 skala richter di Filipina pada tahun 2013.
Dalam pengerjaan proyek tersebut, WIKA dan perusahaan lokal Filipina VT Lao Construction dipercaya melakukan rekonstruksi Clarin Bridge dengan nilai kontrak 445,8 juta Peso Filipina. Jembatan sepanjang 104 meter ini ditargetkan akan selesai pada Oktober 2019 dan diharapkan mempermudah akses menuju daerah pariwisata serta mempercepat arus mobilisasi barang dan jasa di Provinsi Bohol.
Tak hanya itu, Rini pun menghadiri pertemuan dengan Menteri Keuangan Filipina dan Kepala Bank Sentral Filipina guna membahas rencana pengembangan bisnis ritel PT Bank Mandiri (Persero) Tbk di negara tersebut. [b.satu]