Berita  

4/11/2016; Jika Ada “Walaupun Hanya Ada Satu Korban Yang Tewas, Dapat Picu Revolusi Massa”

pistol peluru karet illustrasi 20150917 174517
(Ilustrasi)
JAKARTA, SriwijayaAktual.com – Ketua Majelis Syuro Partai Bulan Bintang (PBB) DR H. MS
Kaban menyatakan, rencana demo 4 Novermber 2016 ini bukan untuk jatuhkan
presiden Jokowi. Dia katakan demo ini untuk minta Ahok diadili karena
diduga lakukan penistaan agama.
“Unjuk rasa bukan untuk jatuhkan Presiden Jokowi, unjuk rasa hanya
minta Ahok dihukum. Jika ekses unjuk rasa berimplikasi ke Presiden, itu
takdir,” kata Kaban dalam keterangannya yang diterima,
Jumat (28/10/2016).
Menurut Kaban, demo ummat ini hanya menegaskan penegakan hukum atas
Gunernur DKI Jakarta itu. Dia menilai hukum untuk Ahok terkesan tumpul.
“Unjuk rasa ummat Islam hanya minta ada penegakan hukum juga berlaku
untuk Ahok karena ucapannya menista Islam. Kenapa hukum untuk Ahok
seakan tumpul,” kata Kaban.
Kaban mengajak ummat Islam dan ormas Islam untuk demo mendesak aparat
penegak hukum segera mengadili mantan Bupati Belitung Timur itu. dia
berharap demontrasi nanti berjalan damai dan massa tidak terpancing
provokasi.
“Ummat Islam bersama tokoh Islam dan Ormas Islam demo tuntut Ahok
Nista Islam semoga tetap damai tidak terpancing provokasi para
penyusup,” kata Kaban.
Kaban juga menghimbau kepada aparat keamanan dalam mengawal dan
mengamankan demontrasi pakai saja peluru karet. Sebab, kata kaban, satu
korban tewas bisa memicu revolusi massa.
Baca Juga Ini; Surat Terbuka Da’i Untuk Wapres RI H. Jusuf Kalla : “Ingatin Cepat Puang, Masih Ada Waktu !”
Dia memberi contoh, Anwar Sadat tewas ditembak apartanya sendiri.
Arief Rahman Hakim (Mahasiswa UI) tewas memicu aksi mahasiswa tahun 65.
Korban trisakti memicu aksi mahasiswa tahun 1998.
” Kepada aparat keamanan periksa senjata masing-masing jangan ada
peluru kecuali karet. Satu korban tewas dapat memicu revolusi massa.
Anwar Sadat tewas ditembak oleh aparatnya sendiri. Arif Rahman Hakim
(Mhs UI) tewas memicu aksi mahasiswa 65. Korban Trisakti picu aksi 98,”
ungkap Kaban. (sp.ak).