![]() |
Dok/Net; Ketua DPD Partai Golkar DKI Jakarta Fayakhun Andriadi (kanan) Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama (kiri) bersama Ketua Umum DPP Partai Golkar Setya Novanto (tengah) |
JAKARTA, SriwijayaAktual.com – Calon gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama
alias Ahok tak ambil pusing soal ancaman tarik dukungan dari partai
pengusung menyusul dugaan kasus penista agama yang dialamatkan
kepadanya, karena hak setiap partai untuk melakukan evaluasi.
alias Ahok tak ambil pusing soal ancaman tarik dukungan dari partai
pengusung menyusul dugaan kasus penista agama yang dialamatkan
kepadanya, karena hak setiap partai untuk melakukan evaluasi.
Namun, menurutnya, dukungan yang sudah diberikan oleh partai tidak bisa dicabut lagi.
“Partai tidak bisa cabut dukungan lagi, karena undang-undang.
Jadi, santai saja,” ucap Ahok di Rumah Lembang, Menteng, Jakarta Pusat,
Senin (14/11/2016).
Jadi, santai saja,” ucap Ahok di Rumah Lembang, Menteng, Jakarta Pusat,
Senin (14/11/2016).
Setidaknya ada tiga partai yang ribut-ribut mengancam akan menarik
dukungan pasca mencuatnya kasus penistaan agama, dan menyulut aksi demo
hebat 4 November lalu. Mereka adalah, Partai Persatuan Pembangunan (PPP)
kubu Djan Faridz, Partai NasDem, dan Partai Golkar.
dukungan pasca mencuatnya kasus penistaan agama, dan menyulut aksi demo
hebat 4 November lalu. Mereka adalah, Partai Persatuan Pembangunan (PPP)
kubu Djan Faridz, Partai NasDem, dan Partai Golkar.
“Tidak apa, wajar saja. Kita saja sama istri juga evaluasi,” seloroh Ahok.
Sebelumnya diketahui atau diberitatakan, Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh mengaku akan mengevaluasi
pencalonan Ahok bila yang bersangkutan berstatus tersangka. Ahok saat
ini berstatus sebagai terlapor dalam kasus dugaan penistaan agama atas
ucapannya yang menyitir salah satu ayat dalam kitab suci saat berbicara
di hadapan warga di Kepulauan Seribu.
pencalonan Ahok bila yang bersangkutan berstatus tersangka. Ahok saat
ini berstatus sebagai terlapor dalam kasus dugaan penistaan agama atas
ucapannya yang menyitir salah satu ayat dalam kitab suci saat berbicara
di hadapan warga di Kepulauan Seribu.
“Kalau Ahok tersangka, kami evaluasi pencalonannya. Kami kaji
aspek yuridis dan moralnya. Moralitas kita sebagai partai pendukung
harus tetap dijunjung tinggi,” kata Paloh saat menghadiri perayaan ulang
tahun kelima Nasdem di kantor DPP Nasdem, Cikini, Jakarta Pusat, Jumat
pekan lalu.
aspek yuridis dan moralnya. Moralitas kita sebagai partai pendukung
harus tetap dijunjung tinggi,” kata Paloh saat menghadiri perayaan ulang
tahun kelima Nasdem di kantor DPP Nasdem, Cikini, Jakarta Pusat, Jumat
pekan lalu.
Sementara Sekretaris Jenderal PPP kubu Djan Faridz, Dimyati
Natakusumah mengungkapkan, ada beberapa alasan melatarbelakangi evaluasi
sikap PPP. Satu di antaranya, karena isu dugaan penistaan agama yang
berujung pada demonstrasi besar-besaran 4 November lalu.
Natakusumah mengungkapkan, ada beberapa alasan melatarbelakangi evaluasi
sikap PPP. Satu di antaranya, karena isu dugaan penistaan agama yang
berujung pada demonstrasi besar-besaran 4 November lalu.
Dimyati menuturkan, sejumlah alim ulama dan konstituen PPP juga
mengusulkan agar dukungan terhadap pasangan Ahok-Djarot dikaji dan
dievaluasi, “Kami juga mau melihat arah pemerintah, terutama presiden,”
ujarnya.
mengusulkan agar dukungan terhadap pasangan Ahok-Djarot dikaji dan
dievaluasi, “Kami juga mau melihat arah pemerintah, terutama presiden,”
ujarnya.
Baca Juga Ini; Tokoh Muda Golkar Ini Sebut, Belum Terlambat Tarik Dukungan Terhadap Ahok
Kamis pekan lalu, juga Ketua Dewan Pembina Partai Golkar Aburizal
Bakrie keras menyebutkan bahwa partainya harus mengevaluasi dukungan ke
Ahok-Djarot. Menurut ical sapaan karibnya, Golkar harus mengambil sikap
dalam masalah penistaan agama yang dilakukan Ahok. Penistaan agama,
menurutnya persoalan yang serius.
Bakrie keras menyebutkan bahwa partainya harus mengevaluasi dukungan ke
Ahok-Djarot. Menurut ical sapaan karibnya, Golkar harus mengambil sikap
dalam masalah penistaan agama yang dilakukan Ahok. Penistaan agama,
menurutnya persoalan yang serius.
“Tentu Partai Golkar partai pendukung ahok, sudah diputuskan
dalam rapat, tapi kita harus punya sikap. Orang yang didukung tidak
boleh menistakan agama, penistaan agama apapun. Ini masalah serius,”
kata Ical di Kantor DPP Golkar, Jakarta, Kamis lalu. (*)
dalam rapat, tapi kita harus punya sikap. Orang yang didukung tidak
boleh menistakan agama, penistaan agama apapun. Ini masalah serius,”
kata Ical di Kantor DPP Golkar, Jakarta, Kamis lalu. (*)
Sumber, rimanews
Komentar