![]() |
Gubernur DKI Jakarta non aktif, Basuki Tjahaja Purnama memberikan keterangan pers di kediamannya, usai gagal melakukan kunjungan ke daerah Kedoya, Jakarta Barat, Kamis (10/11/2016) |
JAKARTA, SriwijayaAktual.com – Beberapa pihak meminta calon gubernur DKI Jakarta
Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok mundur dari pencalonannya, karena alasan
situasi di Jakarta bakal tidak terkendali, demonstrasi akan terus
berlangsung, bahkan dikhawatirkan dapat berujung pada penggulingan Presiden RI Joko Widodo.
Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok mundur dari pencalonannya, karena alasan
situasi di Jakarta bakal tidak terkendali, demonstrasi akan terus
berlangsung, bahkan dikhawatirkan dapat berujung pada penggulingan Presiden RI Joko Widodo.
“Alasannya, mereka (massa) akan terus turun, akan ada demo terus.
Presiden juga akan diturunkan. Ini bisa jadi tidak terkendali ini di
Jakarta, orang akan datangi massa terus menerus, berhari-hari, makin
kacau,” terang Ahok kepada wartawan, di kediamannya, Kamis (10/11/2016) kemarin, seperti dilansir laman rimanews.
Presiden juga akan diturunkan. Ini bisa jadi tidak terkendali ini di
Jakarta, orang akan datangi massa terus menerus, berhari-hari, makin
kacau,” terang Ahok kepada wartawan, di kediamannya, Kamis (10/11/2016) kemarin, seperti dilansir laman rimanews.
Namun, Ahok menolak menjelaskan siapa pihak yang memintanya
mundur. “Saya enggak usah ngomong. Tapi, kenapa mesti suruh saya
mundur? Ini kan lucu,” sambungnya.
mundur. “Saya enggak usah ngomong. Tapi, kenapa mesti suruh saya
mundur? Ini kan lucu,” sambungnya.
Baca Juga;- Ini Tanggapan Ahok, Terkait Rencana Aksi Bela Islam Jilid III
– Ahok Lolos Dari Hadangan Warga Kawasan Kedoya Utara
Kata Ahok, pihak-pihak yang memintanya mundur mengkhawatirkan
dugaan penistaan agama bakal menjadi batu ganjalan dalam pencalonan
dirinya di Pilkada DKI. Termasuk, jika dirinya lolos menjadi orang
menjadi orang nomor satu di ibu kota secara otomatis akan ditinggalkan
bila kasus pidana berlanjut ke pengadilan.
dugaan penistaan agama bakal menjadi batu ganjalan dalam pencalonan
dirinya di Pilkada DKI. Termasuk, jika dirinya lolos menjadi orang
menjadi orang nomor satu di ibu kota secara otomatis akan ditinggalkan
bila kasus pidana berlanjut ke pengadilan.
Dia mempertegas bahwa desakan untuk dirinya mundur, bukan hanya
datang dari luar. Ada pihak internal yang mendesaknya mundur. Namun,
Ahok enggan menyebutkan siapa sosok tersebut. (*)
datang dari luar. Ada pihak internal yang mendesaknya mundur. Namun,
Ahok enggan menyebutkan siapa sosok tersebut. (*)
Komentar