Berita  

Alumni 212 Desak Jokowi Pecat Kapolri Tito Karnavian dan Minta Maaf Kepada Umat Islam!

14hmtito.jpg 1468462565
Jokowi Lantik Tito Karnavian jadi Kapolri [foto/dok]

JAKARTA, SriwijayaAktual.com – Presiden Joko Widodo dituntut untuk mencopot Tito Karnavian
sebagai Jendral Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kalpori).
Menurut Ketua Umum Presidium Persaudaraan Alumni 212, Slamet Maarif
bahwa pernyataan Tito sebagaimana dalam video yang beredar diduga telah
merusak sendi-sendi kehidupan berbangsa dan bernegara. Terutama
sekali sila ketiga Pancasila yang menegaskan, bahwa setiap anak bangsa
wajib menjunjung tinggi sikap keberpihakan terhadap Persatuan Indonesia.
Sebagaimana, Tito dalam video itu menyebutkan, jika Ormas Islam
selain Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah bukanlah pendiri negara dan
mau merontokkan negara.
“Bagi kami pernyataan ini sungguh mengagetkan, karena pernyataan itu
jelas sedang menyudutkan umat Islam non-NU dan non-Muhammadiyah karena
mereka dianggap malah merontokkan Negara.”
“Pernyataan yang ultra-diskriminatif itu, bertentangan dengan
nilai-nilai Pancasila dan berpotensi mengadu-domba sesama anak bangsa,”
ujar Slamet Maarif dalam keterangan tertulisnya, di Jakarta, Rabu
(31/1/2018).
Slamet menambahkan, jika pernyataan ini bakal merugikan umat Islam
secara umum khususnya yang berasal bukan dari Ormas NU dan Muhammadiyah.
“Karena Tito Karnavian adalah Kapolri, maka tidak mustahil seluruh jajaran Polri dibawahnya, yang sehari-hari hidup di tengah masyarakat akan mengambil sikap mencurigai, memata-matai dan memusuhi orang Islam yang bukan NU dan Muhammadiyah. Karena kegiatan mereka dinilai sedang merontokkan negara,” jelasnya.
Padahal, kata Slamet, sepanjang tahun ini umat Islam di Indonesia
sudah cukup terhina di mulai dengan kasus penistaan agama Gubernur DKI
Jakarta terdahulu Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).
“Terkejut ada Perppu Ormas yang ganjil, juga Victor Laiskodat si
pembenci Islam tetap berkeliaran bebas, dan sekarang seorang Tito
Karnavian mengekspresikan sikapnya di depan publik yang benar-benar
tidak bisa kami terima,” jelasnya.
Untuk itu, Slamet bersama dengan Alumni 212 meminta Presiden Jokowi
supaya Kapolri Tito Karnavian segera di copot dari jabatannya.
“Karena kami yakin masih ada perwira tinggi Polri yang betul-betul
Pancasilais,faham sejarah bangsa sendiri, tidak membenci Islam serta
bersahabat dengan umat Islam,” tegasnya.
Kemudian, meminta kepada Presiden Jokowi untuk menertibkan para pembantunya yang telah terbukti meresahkan umat Islam Indonesia.
“Meminta kepada Kapolri Tito Karnavian untuk minta maaf kepada Umat Islam Indonesia
terutama kepada ormas – ormas Islam selain NU dan Muhammadiyah,” tutup Slamet, seperti dikutip Skalanews.

Baca Juga: DIHUJAT’! Umat Islam Indonesia, Kapolri Jenderal Tito Karnavian ‘Wong kito Galo’ ini, Angkat Bicara!!

Sebelumnya beredar sebuah potongan video jika Tito menyampaikan
sebuah pernyataan sebagai berikut, “Para Kapolsek wajib, di tingkat
kecamatan, bersinergi dengan NU dan Muhammadiyah. Jangan dengan yang
lain.”
 “Dengan yang lain itu nomor sekian. Mereka bukan pendiri negara, mau merontokakn negara malah iya.”. [AK]