(Jabar) mengggugah batin setiap insan. Musibah yang menewaskan belasan orang
tersebut datang tak terduga ketika kebanyakan masyarakat beristirahat
pada Selasa (20/9/2016) sekitar pukul 22.00 WIB.
“15 di antaranya sudah teridentifikasi identitasnya. kalau melihat korban
mulai bayi ada yang usia 8 bulan, lansia hingga dewasa. Kebanyakan
mereka hanyut pada saat terjadi banjir bandang yang begitu cepat, ada
juga yang tertimbun material longsor. Korban ada
kemungkinan dapat bertambah, pencarian dan penyelamatan masih terus dilakukan
oleh Tim SAR gabungan.
dilaporkan bahwa 16 orang tewas dan 8 orang masih dalam pencarian.
Sekitar 1.000 jiwa diungsikan di Korem 062 Tarumanegara, Kodim 0611
Garut, dan beberapa pos pengungsian lain,” kata Kepala Pusat Data
Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, dalam konferensi pers di kantornya, Matraman, Jakarta Timur,Rabu (21/9/2016).
Kota, Banyu Resmi, Tarogong Kaler, Tarogong Kidul, Karang Pawitan dan
Kecamatan Samarang Kabupaten Garut.
rumah rusak akibat terkena dampak longsor dan material banjir bandang,” Ujarnya Sutopo.
dilakukan, diperkirakan ribuan rumah hanyut dan mengalami rusak berat,
rusak ringan serta rusak sedang. Kemudian beberapa infrastruktur
mengalami kerusakan beberapa jembatan putus, jalan putus kemudian
bangunan umum seperti sekolah dan bangunan pemerintahan mengalami
kerusakan. “Ungkapnya.
Di Garut memang beberapa kali terjadi banjir bandang dan longsor tetapi
intensitasnya atau manigtudenya tidak terjadi seperti tadi malam,”
tambahnya.
darurat selama 7 hari ke depan. Masa tanggap darurat diperkirakan akan
diperpanjang menyesuaikan kondisi di lapangan.
terhadap proses pencarian dan penyelamatan korban. Di mana tim SAR
gabungan akan melakukan pencarian dengan menelusuri Sungai Cimanuk
termasuk permukiman atau rumah-rumah yang tertutup atau terdampak banjir
bandang di Garut dan ini dilakukan terus menerus,” Jelasnya. (Red).
Source, Abadikini