Berita  

ANEH !!! di Daerah Penduduk Lokal Ini, Pohon Diberi Makan Nasi

SriwijayaAktual.com – Pohon bukanlah suatu hal yang aneh dan dapat kita temukan dengan mudah
di mana saja. Namun manfaat dan cara berkembangnya yang unik bukanlah
hal yang banyak diketahui orang. Walaupun cara berkembang tumbuhan
secara umum telah dipelajari di berbagai ilmu pengetahuan, tapi
kebanyakan orang hanya mengetahui cara menanamnya bukan bagaimana proses
perkembangannya. Dimulai dari menanam bibit, merawat, sampai akhirnya
bibit tersebut tumbuh.

Dalam proses perkembangannya, pohon juga memerlukan makanan untuk
tumbuh. Tapi, tentu saja makanannya berbeda dengan makanan untuk makhluk
hidup lain seperti hewan dan manusia. Tumbuhan mendapatkan makanan dari
cahaya matahari, karbondioksida, air, dan beberapa nutrisi yang
diperolehnya dari dalam tanah melalui serangkain proses. Tapi tahukah
Anda kalau di beberapa provinsi di Cina ada sebuah tradisi memberikan
pohon makanan dengan cara yang unik?

Para penduduk lokal daerah Enshi Tujia dan Miao Autonomous Prefecture
yang terletak di Hubei, Cina, selalu melakukan tradisi memberikan
tumbuhan makan berupa nasi setiap tahunnya. Tradisi ini biasa dilakukan
setiap tahun pada saat Lichun, yaitu awal musim semi berdasarkan
kalender Cina.

Tradisi ini sudah ada sejak berabad-abad yang lalu. Cara memberi
makannya pun unik. Para penduduk lokal biasa mengawalinya dengan
menyayat bagian batang pohon dengan menggunakan sabit dan memasukkan
nasi ke dalam celah sayatan tersebut.

Walaupun ada beberapa ahli yang mengatakan kalau tumbuhan dapat lebih
cepat berkembang dan berbuah lebat jika mereka diberi makan nasi, namun
para netizen tak jarang yang menilai negatif tradisi ini. Mereka
berpikir hal ini adalah perbuatan yang bodoh dan sia-sia. Karena untuk
apa memberikan tumbuhan makanan berupa nasi padahal tumbuhan bisa
memproduksi makanannya sendiri melalui proses fotosintesis.

Spesial Untuk Mu :  [VIDEO] Heboh Dutemukan Kodok Hidup dan Meloncat Tanpa Kepala Bikin Bingung Ilmuwan

Mungkin banyak orang yang menilai ini adalah perbuatan yang dapat
menyakiti tumbuhan. Tapi sebenarnya menurut penduduk di sana tradisi ini
bukan semata-mata memberikan makan untuk tumbuhan, namun lebih kepada
arwah orang-orang yang dipercaya tinggal di pohon tersebut. (*)

Sumber, Hamparaninfo