Foto Bersama Usai Makan Buka Puasa Bersama |
Banyuasin (HIMBA) berdiri atau terbentuk pada tahun 2000, dengan
tujuan salah satunya peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) dan Sumber
Daya Alam (SDA) yang ada di Banyuasin yang saat itu Banyuasin belum
pemekaran derah menjadi Kabupaten dari Kabupaten induknya yakni
Kabupaten Musi Banyuasin.
tahun 2002, HIMBA mengadakan seminar pemekaran banyuasin di Kecamatan
Sembawa yang diikuti mahasiswa, pemuda maupun tokoh asal Banyuasin
dengan narasumber yang berkompeten dibidangnya.
menawarkan konsep pemikiran pemekaran secara intelektual akademik.
finalisasi Kota Kabupaten saat itu ada dua opsi yakni Pangkalan Balai
dan Betung, akhirnya terpilihlah atau disepakati Pangkalan Balai
rencana menjadi Ibukota Kabupaten Banyuasin.” Tuturnya deklarator HIMBA
Adi Suryadi S.Si saat buka bersama Ramadhan 1438 H sekaligus diskusi
dengan tema: Apa Kabar Banyuasin ku?, Kamis (15/6/2017) dikediaman
deklarator HIMBA Adi Suryadi, di Maskarebet, Kota Palembang.
buka puasa ramadhan dan diskusi santai dihadiri para pendiri HIMBA, senior HIMBA dan
tokoh pemuda Kabupaten Banyuasin seperti: Robby Budi Puruhita SE yang
merupakan Anggota DPRD Sumsel dapil Banyuasin, Eva Yuliana yang
merupakan Presedium Periodik Forum Alumni HMI-Wati (Forhati) Sumsel,
Suryandi alias Andi dan Abu Said yang juga merupakan mantan anggota
KPUD Banyuasin, Jakfar dan Sulaiman yang merupakan mahasiswa aktif yang
sedang menempuh magister dan doktor di salah satu universitas, dan
diikuti puluhan pengurus maupun anggota HIMBA di Kota Palembang.
Adi Suryadi dalam diskusinya, mengatakan, saat itu pada tahun 2001
Banyuasin belum terbentuk secara hukum. HIMBA mengusahakan beasiswa
mahasiswa asal banyuasin dari beberapa perusahaan yang ada di Kabupaten
Banyuasin dan alhamdulillah berhasil.
timbul pertanyaan Apa Kabar Banyuasin ku? Apakah SDM atau penduduk
banyusian bersekolah, apakah seimbang SDM banyuasin yang sekolah saat
itu dibandingkan sekarang? dan bagaimana tentang pemberdayaan SDA di
Kabupaten Banyuasin?. “Dari hal itu menjadi tugas HIMBA sekarang untuk
mengisi pembangunan Kabupaten Banyuasin secara utuh yang dimulai dari
pedesaan.
Banyuasin menurutnya sekarang masih dalam status duka, akibat
tertangkapnya Bupati Banyuasin Yan Anton Ferdinan dalam Operasi Tangkap
Tanggan (OTT) oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Kabupaten Banyuasin tentunya sangat sedih dan berduka, atas penangkapan
tersebut dalam Korupsi Kolusi dan Nepotisme (KKN), yang dimana
Banyuasin Kabupaten baru yang sedang berdiri dan berkembang menggapai
kesejahteraan rakyat atau masyarakat Banyuasin.
HIMBA khususnya, kedepan harus dapat menggali potensi daerah yang ada
di Kabupaten Banyuasin, baik itu dari SDA dan SDM untuk lebih
berkembang dan maju dalam pembangunan kedepanya. Sehingga Banyuasin
terwujud sejahtera.
Suasana Diskusi Santai sekaligus mengawali makan Buka Puasa Beersama |
itu, Robby Budi Puruhita SE dalam petuahnya, mengatakan, meminta
mahasiswa asal Banyuasin untuk terus berfikir dan bertindak intelektual
progresif maju.
mahasiswa itu harus dapat membiasakan Baca, Diskusi, Tulis dan Aksi
(Baditusi). Menelaah suatu isu atau permasalahan publik dengan hal
diatas, jangan sebentar grasah grusuh melakukan aksi unjuk rasa
kelapangan tanpa melakukan kajian dan diskusi maupun referensinya yang
valid terlebih dahulu.”Ujarnya.
Baca juga: HIMBA Mendukung Wacana Upaya Pemekaran Daerah Kab.Banyuasin
itu, Ketua HIMBA di Kota Palembang, Panji Gribaldi, mengatakan, Maksud
dan tujuan Buka puasa Bersama dan diskusi ini adalah untuk mempererat
tali silahturahim dan membahas bagaimana upaya pembangunan Kabupaten
Banyuasin kedepanya supaya menjadi lebih maju yang dapat mensejahterakan
masyarakat Banyuasin.
itu, HIMBA kedepan siap untuk merangkul atau mengkoordinir element
organisasi sosial di Kab.Banyuasin, upaya persamaan presepsi dalam
pembangunan daerah.
Panji, terkait isu atau wacana pemekaran Kab.Banyuasin, HIMBA
sangat mendukung. Namun dengan catatan dalam maksud pemerataan
pembangunan untuk kesejahteraan rakyat, dan bukan tujuan kepentingan
pribadi atau kelompok, bahkan bukan bermaksud melahirkan raja-raja kecil
dalam rangka Otonomi Daerah.
itu, terkait Pilkada Serentak 2018, HIMBA bukan miliknya salah satu
kandidat calon Bupati Banyuasin, namun HIMBA adalah miliknya masyarakat
Kabupaten Banyuasin.
mempersilahkan siapa saja kedepanya yang akan maju sebagai calon Bupati
Banyuasin dan siapa yang akan menang dalam pesta demokrasi tersebut.
Bahkan sebelum pelaksanaan pemilihan Bupati, HIMBA siap akan paneliskan
para kandidat calon Bupati Banyuasin 2018, upaya mencari sosok pemimpin
Banyuasin yang layak dan siap mensejahterakan masyarakat
Banyuasin.”Tandasnya. (Jiar).