![]() |
Mereka menyatakan keluar dari Teman Ahok (Ist) |
JAKARTA, SriwijayaAktual.com – Sejumlah
orang yang pernah bergabung dalam relawan Teman Ahok untuk mendukung dan
mengawal Basuki T Purnama alias Ahok maju sebagai calon Gubernur DKI
Jakarta lewat jalur perseorangan, mengaku mendapat gaji. Tapi mereka
ditarget oleh para pendiri Teman Ahok untuk mengumpulkan KTP warga
Jakarta.
“Kami dapat honor Rp500 ribu per minggu,” ujar Penanggung Jawab (PJ) KTP
Kelurahan Kamal, Jakarta Barat, Paulus Romindo di kawasan Cikini,
Menteng, Jakarta Pusat, Rabu, (22/6/2016).
Namun, untuk mendapatkan uang Rp500 ribu, setiap minggunya mereka
diwajibkan mengumpulkan sebanyak 140 KTP yang harus disetorkan ke
koordinator pos (Korpos). Data itu kemudian dikirim ke kantor pusat
Teman Ahok di Pejaten, Jakarta Selatan. Apabila tidak mencapai target,
mereka tidak akan mendapatkan uang sebesar Rp.500 ribu itu.
“Per minggu 140 KTP kami setor. Kami dapat honor Rp500 ribu per minggu.
Minggu kedua, setor 140 KTP dapat lagi Rp500 ribu. Minggu ke 4 kalau 140
KTP lagi kami dapat Rp500 ribu dan ditambah yang operasional Rp500
ribu. Jadi satu bulan kami dapat Rp2,5 juta,” kata Paulus yang mengaku
jadi anggota Teman Ahok sejak bulan November tahun lalu.
Paulus menjelaskan, total ada sebanyak 153 titik posko pengumpulan KTP
yang ada di situs www.temanahok.com. Setiap koordinator membawahi 5-10
orang penanggung jawab. Tentu gaji mereka jauh lebih besar lagi. Bila
tim mereka mencapai target, maka koordinator pos bisa mengantongi
pendapatan sampai Rp10 juta.
“Korpos itu penanggung jawab tingkat kelurahan seperti kami. Sebulan
mereka bisa pegang Rp5 sampai Rp10 juta karena pegang 5 sampai 10 orang
PJ (penanggung jawab),” katanya. (Adm)
Sumber, VIVA.co.id