Asli Mak Jlebszt Keren! Pelajar Ini Rancang Aplikasi Pengelolaan Sampah Terpadu Perkotaan

Tempat%2BPembuangan%2BSampah
Ilustrasi
SEMARANG-JATENG, SriwijayaAktual.com – Tiga pelajar dari Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)
Negeri 7 Semarang merancang sistem aplikasi pengelolaan sampah terpadu
di perkotaan secara efektif dan efisien.
     
“Selama ini, proses pengangkutan sampah kan tidak
dipilah. Sampah organik, an-organik, dan logam diangkut jadi satu,” kata
Bella Rachma (16), siswi SMK Negeri 7 Semarang di Semarang, Senin (8/5/2017).
     
Padahal, kata siswi kelas XI itu, sudah ada
pemisahan jenis sampah di sejumlah titik untuk membedakan tempat sampah
organik dan an-organik agar tidak saling bercampur satu sama lain.
     
Setelah sampai di tempat pembuangan akhir (TPA),
kata dia, sampah-sampah yang masuk ternyata dipilah-pilah lagi sehingga
sebenarnya pengangkutan sampah yang berjalan selama ini tidak efektif.
Pelajar%2BIni%2BRancang%2BAplikasi%2BPengelolaan%2BSampah%2BTerpadu%2BPerkotaan
Pelajar Ini Rancang Aplikasi Pengelolaan Sampah Terpadu Perkotaan
Bersama dengan dua kawannya, yakni Aulia Hapsari
(16) dan Muhamad Najib (17), Bella terdorong menciptakan aplikasi yang
memudahkan pola pengangkutan sampah di kawasan perkotaan, termasuk
Semarang.
    
 “Syaratnya, truk-truk yang mengangkut sampah harus
dibedakan dulu. Mana yang mengangkut sampah organik, mana an-organik,
dan mana sampah logam. Jadi, pengambilannya tidak dicampur,” katanya, dikutip dari laman Beritajateng.net. 
Baca Juga: –  Cara Kreatif & Cukup Calak Menjaga Kebersihan Sungai 
                   –  Palembang didorong segera membentuk Badan Pengelola Pembangkit Sampah
     
Untuk memudahkan, kata dia, di setiap tong sampah
atau tempat sampah dipasangi alat untuk mendeteksi volume ketinggian
sampah yang akan memberitahukan jika sampah sudah menumpuk di atas
batas.
     
“Alat pendeteksi ini bekerja dengan ultrasonik.
Kemudian, dilengkapi dengan Radio Frequency Identification (RFID) plus
monitor yang bisa dipasang di truk-truk pengangkut sampah,” katanya.
     
Jadi, kata Bella, begitu tumpukan sampah di suatu
titik melebihi batas akan mengirimkan sinyal ke truk-truk sampah yang
memudahkan tanpa harus mengecek satu per satu tempat sampah.

Baca juga: woOW Dahsyat! Siswa ini Ini Berhasil Modifikasi Tongkat Tunanetra yang dapat Deteksi Lubang dan Genangan Air
     
Ditambahkan Aulia, rekannya, sistem aplikasi itu
sekaligus membuat jalur pengambilan sampah yang memisahkan sampah
organik, an-organik, dan logam sehingga memudahkan dalam pengelolaannya.
     
“Ya, semacam aplikasi Go-Jek. Perkiraan kami, untuk
membuat satu alat itu membutuhkan tidak sampai Rp1 juta. Memang masih
‘prototipe’, tetapi bisa dikembangkan lebih bagus,” katanya.
     
Ketiga pelajar yang sama-sama mengambil Program
Studi Teknik Elektronika Industri (TEI) SMK Negeri 7 Semarang itu
berharap “prototipe” itu bisa dikembangkan pemerintah kota setempat.
(El)