Stafford, Texas, Amerika Serikat, dua hari lalu, masih menimbulkan
perkabungan hingga saat ini. Apalagi, ternyata diketahui bahwa
ada korban tewas bukan warga negara AS.
di antara delapan siswa dan dua guru yang tewas, terdapat seorang siswa
asal Pakistan, yang sedang mengikuti program pertukaran pelajar Amerika
Serikat bernama Sabika Sheikh (17). Tak hanya itu, diketahui bahwa
salah seorang guru yang juga meregang nyawa adalah guru pengganti.
rumah sakit, sedangkan dua orang di antaranya mengalami kritis.
Penembakan ini, termasuk penembakan paling brutal yang kembali terjadi
di lembaga pendidikan di negeri Abang Sam, setelah penembakan maut yang
juga makan banyak korban di Florida pada Februari 2018 lalu.
Kepolisian setempat belum mengumumkan resmi para korban tewas, namun
para keluarga sudah berbicara kepada media, mengutuk sekaligus berkabung
atas penembakan tersebut. Sementara itu, Kedutaan Besar Pakistan di
Washington DC juga sudah membenarkan bahwa salah satu korban adalah
warga mereka, Sabika.
AS. Program ini diberikan sejak adanya serangan 11 September 2011 bagi
para pelajar di negara Muslim, agar mendapatkan pendidikan dengan
pertukaran budaya. Nahasnya, Sabika justru jadi korban penembakan di
negara tersebut.
mengungkapkan duka dengan menggelar salat berjemaah di taman rumput
Brand Lane Islamic Center, Stafford untuk mendoakan arwah
Sabika. (ak/viva)