Ilustrasi Banjir |
“Sudah sering saya bicara dengan Gubernur DKI Jakarta juga gubernur lain untuk membuat aturan agar masyarakat harus membersihkan sendiri sampah-sampah di selokan depan rumahnya dengan memberikan cangkul,” ujar Jusuf Kalla ketika membuka Seminar dan Lokakarya Nasional Membangun Masyarakat Tangguh Bencana di Hotel Millenium, Rabu (7/3/2018).
Program pembagian cangkul ini sebelumnya sudah dilakukan oleh Palang Merah Indonesia (PMI) yakni sebanyak seratus ribu cangkul. Menurut Jusuf Kalla, penanggulangan banjir tidak bisa sepenuhnya diserahkan kepada petugas maupun pemerintah. Oleh karena itu, pemerintah menginisiasi program sejuta cangkul dengan harapan masyarakat dapat menjaga kebersihan secara mandiri.
“(Penanggulangan banjir) baru bisa terjadi kalau masyarakat ikut serta, tentu tidak bisa kita serahkan hanya kepada petugas atau pemerintah,” kata Jusuf Kalla.
Jusuf Kalla berpendapat, secara umum banjir disebabkan karena jumlah air yang masuk lebih banyak daripada air yang keluar. Oleh karena itu, program sejuta cangkul ini merupakan upaya untuk memperlancar aliran air di selokan sehingga banjir dapat diantisipasi.
Selain itu, Jusuf Kalla juga menyoroti banyaknya hutan gundul sehingga air langsung mengalir dan mengakibatkan banjir. Kondisi ini bukan hanya terjadi di Indonesia saja. Di Eropa dan Amerika juga mengalami banjir karena terjadinya perubahan iklim.
“Ini semuanya terjadi, harus diberikan pengetahuan kepada masyarakat,” Tuturnya Jusuf Kalla. [repblk]