Dinas Pendidikan (Disdik) setempat, harus bekerja lebih keras lagi untuk
mengentaskan tingginya angka buta huruf. Sebab, penduduk Kabupaten
Sampang, tercatat menjadi salah satu penyumbang tertinggi buta huruf di
Jawa Timur.
terdapat 51.068 jiwa yang tidak bisa baca tulis. Padahal, anggaran untuk
program Keaksaraan Fungsional (KF) yang diprakarsai Disdik Sampang,
kurang lebih mencapai 3 miliar rupiah dalam setiap tahunya.
saat dikonfirmasi tidak mengelak jika sampai saat ini angka buta huruf
warga Sampang masih tinggi.
sedangkan 49068 lainya akan kami bekali program KF untuk tahun
berikutnya secara bertahap,” terangnya, Sabtu (20/8/2016).
PNFI rutin menyelenggarakan program KF diberbagai kecamatan, kendati
demikian angka warga yang buta huruf masih terbilang tinggi.
sebagaian diantara mereka adalah warga belajar yang mengikuti program KF
lanjutan,” jelasnya.
tingginya angka buta huruf ini, diakibatkan dari pelaksanaan program KF
yang tidak maksimal. Sebab, program KF di lapangan diduga di laksanakan
secara serampangan.Terlebih pada tahun 2015 lalu mencuat informasi
pelaksanaan program KF yang fiktif.
khawatir pelaksanaanya dilaksanakan sebatas formalitas, sehingga setiap
tahunya angka warga Sampang yang buta huruf terus membengkak,” tegasnya.
bergerak cepat untuk menekan tingginya angka butuh huruf, karena Ia
meyakini jika tingginya angka buta huruf di Sampang, menjadi bagian dari
tolak ukur tingkat kemiskinan, sehingga pihaknya memaklumi jika
Kabupaten Sampang selalu dinobatkan sebagai salah satu kabupaten
termiskin di Jatim.
salah satu penyebab kemsikinan, oleh sebab itu pelaksanaan program KF
harus dibenahi dan tidak boleh dilakukan secara serampangan,” tandasnya.
Sampang, menunjukan, anggaran KF tahun 2012 lalu sebesar Rp 3 Miliar,
tahun 2013 Rp 3 Miliar. Sementara tahun 2014 dan 2015 masing-masing
dialokasikan Rp 3,2 Miliar. [*].
Sumber, Berita Jatim