Berita  

‘Bagaimana Prediksi BIN Soal Aksi Reuni Akbar 212’

fakta BIN
Ilustrasi

JAKARTA, SriwijayaAktual.com  — Badan
Intelijen Negara (BIN) menyatakan, rencana aksi reuni akbar 212  akan berjalan aman
dan lancar. BIN pun optimistis, aksi yang rencananya akan digelar pada 2
Desember mendatang itu berjalan lancar dan aman.

Wakil Kepala
BIN Letjen (Purn) Teddy Lhaksamana mengungkapkan, berkaca pada aksi
terdahulu, ia optimistis aksi reuni ini akan berjalan tanpa gangguan
keamanan. “Yah harus aman dong, 212 yang lalu kan aman, baik pelaksanaannya,” kata Teddy di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta Pusat, Selasa (28/11).

Mantan
pangdam jaya itu enggan berbicara teknis terkait keamanan aksi
tersebut. Menurut dia, hal tersebut telah menjadi kewenangan kepolisian,
khususnya Polda Metro Jaya maupun Kodam Jaya. “Saya bukan kapasitasnya,
dari polda atau dari pangdam yang bisa menjawab lebih detail,” kata
dia.
Teddy melihat, aksi 212 sendiri sebagai suatu bagian dari
dinamika kehidupan di Ibu Kota. Namun, ia kembali meyakini jika aksi
tersebut akan berjalan aman. “Ya, kita harus katakan aman dong, yang kemarin kan aman,” ujarnya lagi.
Ketua
Nasional Kongres Alumni 212, Bernard Abdul Jabbar, menyatakan sudah
melayangkan surat izin kepada pihak Polda Metro Jaya untuk mengadakan
agenda reuni alumni 212 di kawasan Monas, Jakarta Pusat. Surat izin
tersebut, kata Bernard, sudah dilayangkan sejak dua pekan lalu dan ia
juga mengaku telah menerima tanda terima dari polda terkait pelaksanaan
agenda tersebut. “Insya Allah sudah ada (izinnya). Tanda terimanya juga
sudah kita dapat,” katanya, Selasa (28/11).
Selain melayangkan
surat kepada kepolisian, lanjut Bernard, pihaknya juga mengirim surat
kepada Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan terkait gelaran agenda
tersebut. Tak hanya itu, surat juga dikirim ke Mabes Polri sebagai
institusi yang menaungi Polda Metro Jaya. Dengan begitu, ia berharap
semua rangkaian acara bisa diselenggarakan dengan lancar.
Bernard
mengakui, memang Polda Metro Jaya mengimbau agar pelaksanaan reuni
alumni aksi 212 digelar tidak di Monas, tapi di Masjid Istiqlal.
Menurutnya, imbauan tentu boleh saja dilontarkan, tapi pihaknya tetap
akan menyelenggarakan acara di Monas. Apalagi, imbauan bukanlah
perintah. “Itu kan imbauan,” tuturnya.
Persiapan untuk
acara reuni itu, jelas Bernard, sudah matang. Sejumlah koordinator
bidang beserta anggota yang ditugaskan sesuai bagiannya masing-masing
telah mempersiapkan berbagai hal yang diperlukan. Dengan begitu kini,
ungkap dia, tinggal menunggu waktu tanggal pelaksanaan acara. “Tinggal nunggu pelaksanaannya insya Allah,” katanya.

Berita Terkait: Apa Yang Akan Dilakukan Menkopolhukam RI Terkait Rencana Aksi Reuni Akbar Alumni 212

Sementara,
Ketua Umum Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab direncanakan
akan menghadiri reuni akbar aksi 212 yang digelar pada Sabtu (2/12)
mendatang. Bahkan, demi acara reuni yang rencananya diselenggarakan di
lapangan Monas, sejumlah perwakilan FPI akan menjemputnya. Pengacara
Rizieq, Kapitra Ampera, mengaku tim dari FPI sudah berangkat menjemput
Rizieq yang kini masih berada di Arab Saudi.  “Tim sudah di sana karena
beliau juga sudah setuju untuk pulang. Kepulangannya demi reuni 212,
beliau ingin sekali hadir,” ujar Kapitra.
Namun, meski Habib
Rizieq memiliki keinginan untuk pulang ke Tanah Air, perkara hukum yang
membelitnya dinilai masih meresahkan kliennya tersebut. Dengan demikian,
Kapitra bersama tim dari FPI berencana menemui Menko Polhukam Wiranto
dan Presiden Joko Widodo. “Sebelumnya, kami sudah bertemu dengan
Kapolri,” katanya. [*] 
Sumber : Harian Republika