Banyak yang Tersentak Kaget!!! Benarkah Maia Estianty Ternyata Cucunya Presiden RI ke-1 Ir.Soekarno ? Simak Kisahnya…

Berita10 Dilihat
Banyak Yang Kaget !!! Benarkah Maia Estianty Ternyata Cucunya Soekarno ? Simak Kisahnya

SriwijayaAktual.com – Melalui sebuah caption, Maia menceritakan siapa neneknya yang membuat sebagian orang kaget.
Rupanya nenek Maia Estianty adalah Oetari Tjokroaminoto yang mana sosok ini adalah istri pertama sang proklamator.
“My grandmother, Oetari Tjokroaminoto, was the first wife of the first president of Republic Indonesia, Soekarno….
Nenek saya ini, Oetari Tjokroaminoto adalah istri pertama Presiden RI yg pertama, Soekarno.

#maiaestianty #diarymaia #soekarno #istrisoekarno” tulis Maia.


Yang langsung mendapat respon kaget netizen.
@tammynabilaalmarizq “High class bangett nyonya maia..”
@lawang_malang_penginapan “Turunan bangsawan nih mb @maiaestiantyreal”
Akan tetapi beberapa netizen lain juga memberikan keterangan mengenai silsilah lanjut.
Yang mana ayah Maia merupakan mantan rektor ITS Surabaya.
Sedangkan nenek Maia yang menjadi istri pertama presiden Soekarno adalah putri Tjokroaminoto.
@arithaeffendie “Ayah
Maia, Haryono Sigit, yang merupakan mantan rektor ITS Surabaya, adalah
anak Siti Oetari. Nenek Maia itu merupakan salah seorang putri
Tjokroaminoto. Siti Oetari juga sempat menikah dengan Presiden Pertama
RI Soekarno. #kaloSalahMohonMaaf”
@estikartika2410 “Bu
oetari dg pak karno setau aku pernah baca sejarahnya, tidak memiliki
keturunan. Dan saat menikah dg pak karno, bu oetari berstatus janda.”
@sakia_lh “Udaaah
tau lama bun beliau jg pisah baik2 kan udah kya adik kakak, setelah
pisah dr eyangnya bunda pak soekarno nikah sama bu inggit ganarsih
barulah sama bu fatmawati dll hehe”
Maia Estianty, Selebritis Keturunan Pahlawan Nasional; Rutin Ikut Pertemuan Trah Tjokroaminoto

Salah
satu pahlawan nasional  adalah Haji Oemar Said (H.O.S.) Tjokroaminoto.
Dia  adalah salah seorang pahlawan besar di Indonesia. Indikasinya
gampang, nama itu bisa kita temui sebagai nama jalan di kota-kota besar
di tanah air.
NAH,
ternyata tidak mudah menjadi keturunan pahlawan sebesar Tjokroaminoto.
Itu dirasakan salah satu selebritis tanah air, Maia Estianty, cicit sang
pahlawan.
Dia memikul
beban dan tanggung jawab untuk menjaga nama kakek cicitnya tetap harum.
Tjokroaminoto lahir dari keluarga bangsawan. Dia membangun organisasi
Sarekat Islam. Yakni, organisasi resmi bumi putra pertama yang berhasil
memiliki 2 juta anggota saat itu. Dia berjuang menyamakan hak dan
martabat masyarakat pada awal 1900.
Ayah Maia,
Haryono Sigit, yang merupakan mantan rektor ITS Surabaya, adalah anak
Siti Oetari. Nenek Maia itu merupakan salah seorang putri Tjokroaminoto.
Siti Oetari juga sempat menikah dengan Presiden Pertama RI Soekarno.
Setahun belakangan, setelah film Tjokroaminoto tayang April 2015,
barulah banyak orang mengetahui Maia merupakan salah seorang cicit
pahlawan. Meski garis keturunannya masih terhitung dekat, sewaktu kecil
Maia ternyata tidak pernah terlalu mengenal kakek buyutnya.
“Waktu SD,
ayah saya cerita tentang beliau,” kenang Maia, Jumat (4/11/2016) lalu. ”Tapi,
tahunya juga cuma, oh beliau dipasang sebagai nama jalan, oh beliau
pahlawan,” lanjutnya. Maia bisa dibilang cuek terkait kepahlawanan
Tjokroaminoto semasa masih sekolah. Dia baru merasa lebih dekat dengan
sang kakek buyut setelah membaca majalah yang diterbitkan salah satu
media besar di Indonesia tentang Tjokroaminoto.
Sampai
puncaknya, dia terlibat dalam penggarapan film biopik Tjokroaminoto yang
tayang April 2015. Ibu tiga anak itu pun makin merasa dekat dengan
leluhurnya. Maia menceritakan, di dalam keluarganya ada pertemuan trah
Tjokroaminoto. Rutin setiap bulan dilakukan sejak dia masih anak-anak.
Dari sanalah hubungan keluarga keturunan Tjokroaminoto tetap terjaga
dengan baik.
Meski Maia
belum pernah mengenal fisik eyang buyutnya, ada satu pesan yang harus
dijaga dari generasi ke generasi. ”Jaga nama harum keluarga,” tegas
Maia. Meski singkat dan sederhana, pesan itu sangat berat untuk
diwujudkan. Apalagi bagi dia yang seorang public figure. Belum lagi
tuntutan untuk meneruskan perjuangan Tjokroaminoto. Di mata Maia,
Tjokroaminoto adalah orang yang sangat pemberani. Meski dijajah Belanda,
eyangnya tidak pernah mundur memperjuangkan masyarakat.
“Walaupun
berlatar belakang Islam yang sangat kuat, eyang tidak pernah
mengatasnamakan agama untuk berpolitik. Politiknya benar-benar murni
politik. Itu yang buat saya kagum,” papar Maia. Hidup di era modern yang
jauh berbeda dari kehidupan kakek buyutnya dahulu membuat perempuan 40
tahun itu memiliki perjuangan sendiri. Dia menceritakan, sifat tidak
neko-neko ditanamkan sejak dirinya kecil.
Selain itu,
dia harus membuat nama keluarganya tetap baik dan harum. ”Saat ini
perjuangan saya menjadi legenda di bidang yang saya jalani. Seperti
eyang dulu, yang tetap menjadi legenda sampai saat ini,” tekad perempuan
yang mengagumi Titiek Puspa itu. (DBS-&)

Komentar