Berita  

Baru Saja Diresmikan Presiden Jokowi, Talut Tol Salatiga-Solo Ambrol!! kok Bisa?

Foto dan Berita Hoax Tol Salatiga Ambrol Beredar
SEMARANG-JATENG, SriwijayaAktual.com – Sebuah berita mengejutkan beredar di media sosial kemarin. Dalam berita bersambung melalui Whatsapp disebutkan ruas tol Salatiga ambrol. Informasi tersebut merupakan sebuah berita bohong.
Berita di medsos yang telah dibuat oleh seseorang yang tidak bertanggung jawab perihal foto Jalan Tol Salatiga ambrol itu juga tidak disebutkan terjadi di KM/Sta berapa.
Ternyata berita tersebut merupakan berita bohong atau hoax. Humas PT Trans Marga Jateng telah melakukan klarifikasi atas berita bohong yang dibuat orang yang tidak bertanggung jawab tersebut.
PT Trans Marga Jateng menyebutkan berdasarkan hasil inspeksi  tim di lapangan tidak terjadi kelongsoran di lokasi Jalan Tol Semarang-Solo Ruas Tol Bawen-Salatiga.
Selain itu, sampai saat ini seluruh konstruksi aman untuk dilewati  semua golongan kendaraan, dan PT Trans Marga Jateng menyatakan bahwa berita tersebut adalah hoax.
Berita ambrolnya jalan tol tersebut sebenarnya terjadi di Equador. Berita tersebut diambil dari CBN News pada 18 April 2016 lalu termasuk foto yang diiupload.”Dikutip dari tandaseru

Tanah turun di samping Tol Salatiga-Solo KM 489. Photo : dok/jasa marga Solo-Ngawi 


Jalan tol Solo-Salatiga dilaporkan ambrol di bagian pinggir jalan. Lengsernya bagian talut atau lereng jalan tol di Kilometer 489 di Desa Tanjungsari, Amyudono, Boyolali, itu disebabkan hujan yang turun terus-menerus.



“Badan jalan masih utuh, hanya lerengnya saja yang tergerus air, karena gendong belum sempurna sehingga belum berfungsi optimal,” kata Direktur Utama PT Jasamarga Solo Ngawi, David Wijayatno, pada Kamis, (26/12/2018) dikutip dari viva.


Dia menjelaskan, belum sempurnanya pembangunan talut di pinggir jalur tol itu karena jalan tol keburu dibuka untuk umum selama arus Natal dan Tahun Baru. Alhasil, pengerjaan untuk sementara dihentikan karena trafik kendaraan yang melintas cukup tinggi sehingga membahayakan pekerja.


“Karena salurannya yang di atas dan di pinggir jalan belum selesai waktu itu keburu dibuka untuk umum. Jadi kalau hujan turun deras langsung turun ke lereng. Kebetulan lerengnya belum ditumbuhi rumput sehingga tergerus tanahnya,” ujarnya menjelaskan.


Bagian lereng yang longsor, David mengklaim, tidak memengaruhi kondisi badan jalan. Para pengguna jalan tol tidak perlu khawatir karena struktur pengerasan jalan tidak terganggu. “Badan jalan masih utuh jadi pengguna jalan tidak tahu,” katanya. (tandaseru/mus/viva)