Foto/Dok/BetuahP; Aksi Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa Se-Riau di depan gedung DPRD Provinsi Riau (12/1/2017), |
Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) yang akan berlangsung Kamis (12/1/2017 ) dinilai oleh BEM Perguruan Tinggi Agama Islam (PTAI) lebay atau
berlebihan serta Aksi tersebut dinilai tendensius.
PTAI, Najmutsakib di Jakarta, Rabu (11/1/2017). Najmutsakib menyayangkan
Seruan Aksi bela rakyat 121 yang digagas oleh BEM SI. Menurut Najmu, menempatkan
posisi mahasiswa sebagai tandem kritis pemerintah juga harus adil sejak
dalam pikiran. “Isu yang disorot kan soal harga-harga yang mendadak
naik, harusnya ya dievaluasi. Bukan ujug-ujug bikin seruan Reformasi
Jilid II. Itu kan lebay. Adil lah sedikit”, tandasnya.
Lebih lanjut, Najmu mengatakan, jangan sampai urusan yang begini ini
diseret-seret untuk memantik disintegrasi. “Konsolidasi demokrasi ini
harus dikawal menuju pendewasaan. Kalau dikit-dikit revolusi,
dikit-dikit reformasi, kita kan jadi curiga. Jangan-jangan ini politis,”
tambahnya.
Baca Juga; Jelang Aksi Bela Rakyat 121, #MahasiswaPintaritudialog Bergema di ……
Forkom BEM PTAI himbau mahasiswa untuk kritis, namun tetap menjadikan
independensi sebagai jubah kemerdekaan berpikir mahasiswa. Persoalaan
bangsa harus diselesaikan dengan kepala dingin. Dengan duduk bersama,
tidak saling menyalahkan, lempar masalah sembunyi tangan.
membuat kegaduhan membuat kenyaman menjadi terganggu. “Kami berharap,
pemerintah harus mempunyai sensitifitas sosial dan kepekaan, agar segala
persoalan tidak menjadi bola salju, yang semakin hari semakin membesar,
jika pemerintah hanya saling tuding, tidak ada solusi yg jelas,”
katanya.
Baca Juga Ini; Ratusan Mahasiswa Dari Aliansi BEM se Sumsel, Aksi Unjuk Rasa Kritik Kebijakan Pemerintah Pusat
tidak menanggalkan idealismenya hanya untuk kepentingan sesaat,
pragmatis dan oportunis. “Kita harus berfikir jernih dan menetralkan
setiap gejolak agar tidak dimanfaatkan oleh oknum sesat yang hanya
memecah bangsa,” ujarnya. (Ati/krjog)