Berita  

Bukti Amerika Cs Menciptakan Al Qaeda dan ISIS

Ini2BBukti2BAmerika2BMenciptakan2BAl2BQaeda2Bdan2BISIS

SriwijayaAktual.com – Banyak selentingan yang menyebut bahwa
sesungguhnya gerakan radikal Al Qaeda dan Islamic State of Iraq and
Syiria (ISIS) atau dikenal pula sebagai Islamic State of Iraq and The
Levant (ISIL), merupakan “boneka” ciptaan Amerika.

Salah seorang penudingnya adalah mantan staf National Security Agency
(NSA) atau Badan Keamanan Nasional Amerika Serikat, Edward Snowden.
Menurut dia, selain Amerika, dua negara lain yang bertanggungjawab
terkait ISIS adalah Inggris dan Israel.

Pernyataan Snowden, yang telah membongkar banyak “rahasia dunia”
menyangkut isu politik, ekonomi, dan keamanan tingkat tinggi, sedikit
banyak menggoyahkan keyakinan pihak-pihak yang selama ini “meyakini
betul” bahwa ISIS adalah gerakan yang berkaitpaut erat dengan agama.

Begitu pun kegoyahan tak lantas benar-benar membuat keyakinan tersebut ambruk. Asumsinya, bisa saja Snowden berkata bohong.

Namun satu video yang dilansir Fox News menjelaskan bahwa apa yang dikemukakan Snowden memang bukan sekadar pepesan kosong.

Dalam video wawancara dengan reporter Fox News, Greta Van Susteren,
Hillary Clinton menyebut bahwa Amerika memiliki kepentingan sangat besar
di Asia Tengah, kawasan yang dua dekade lalu hendak “dikuasai” Uni
Soviet.

“When the Soviet Union invaded Afghanistan we had this brilliant idea
we were going to come to Pakistan and create a force of mujahedeen and
equip them with stinger missiles and everything else to go after the
Soviets inside Afghanistan.”

Rencana besar ini sukses. Uni Soviet meninggalkan Afghanistan dengan
kerugian sangat besar, yang di belakang hari menjadi salah satu faktor
yang membuat negeri ini bangkrut dan akhirnya runtuh.

Tapi menurut Clinton, yang tidak diperkirakan benar oleh Pemerintah
Amerika Serikat yang saat itu dipimpin Presiden Ronald Reagen, adalah
betapa mereka ternyata menciptakan monster-monster. Yakni pasukan
terlatih dengan tingkat kefanatikan yang sangat tinggi. Tidak hanya di
Afghanistan, tapi juga di Pakistan, Irak, dan Suriah.

“We were just so happy to see the Soviet Union fall and we thought
fine we are oke. Now you look back. The people we are fighting today, we
were supporting in the fight the soviets,”
ujar Clinton. Mereka yang kita perangi hari ini adalah pihak yang kita dukung saat melawan Uni Soviet.

Selain dalam wawancara dengan Fox, Hillary Clinton yang saat itu
menjabat Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, pernah menyampaikan
pernyataan serupa di hadapan rapat pemerintah dengan senat Amerika
Serikat.

Rapat tersebut, tepatnya bagian di mana Hillary menyebut soal hubungan
Amerika Serikat dengan Afghanistan, Taliban, Muhajidin, ISIS, dan
gerakan radikal lain, kemudian disiarkan di CNN.

Jumat, 13 November 2015 waktu Paris, Perancis, atau Sabtu, 14 November
2015 waktu Indonesia, teror melanda kota yang dikenal sebagai simbolisme
romantik ini. Tiga bom meledak di sekitar Stade de France  yang tengah
memanggungkan laga sepakbola internasional, dan sekelompok orang
bersenjata api memberondongkan peluru ke kerumunan warga yang sedang
menonton konser musik. Tembakan lain juga menghantam orang-orang yang
tengah makan dan minum di restoran.

ISIS menyatakan bertanggung jawab atas peristiwa yang menewaskan kurang
lebih 180 orang ini. Mereka menyampaikannya lewat pesan elektronik di
media sosial dan dilansir pula di sejumlah media massa. Di tempat
kejadian perkara, konon, petugas Kepolisian Perancis, menemukan
identitas para pelaku.
Dalam perkembangannya kemudian, pihak Pemerintah Perancis menyerukan
perang terhadap ISIS. Perancis telah melancarkan serangan udara penuh di
lokasi-lokasi yang diyakini merupakan markas ISIS.
Teror dibalas teror. Sementara penciptanya, Amerika Serikat, cuma bisa bilang prihatin. [medan.tribunnews.com]