Kepala BNN, Komjen Budi Waseso ketika menggelar konferensi pers terkait penangkatan bandar narkoba belum lama ini. Buwas-sapaannya- sangat mengapresiasi sinergi TNI dengan BNN. (Dok.JawaPos) |
memiliki posisi yang amat vital. Dengan segala kemampuan yang
dimilikinya, TNI memperkuat peran dan fungsi Badan Narkotika Nasional
(BNN).
pengungkapan kasus Kapal Sunrise Glory, yang membawa pembawa sabu 1,37
ton di perairan Batam.
sebanyak 5 ton. Alasannya, kata dia, lantaran BNN bekerja sendiri, alias
tak bersinergi dengan lembaga terkait.
“Beda ketika kami bekerja sana. Ketika mengikutsertakan kekuatan TNI,
keberhasilan kami luar biasa ,” tegasnya di Kantor BNN, Cawang, Selasa
kemarin (20/2/2018) kemarin.
Apalagi, lanjut Buwas, Presiden Joko Widodo telah menyatakan bahwa negara perang terhadap narkoba.
Artinya, TNI memang berperan sebagai pengaman negara untuk upaya
pemberantasannya dan menjaga barang haram tersebut masuk ke Tanah Air.
“Kami kirim sinyal ke bandar-bandar narkotika internasional.
Narkotika tidak hanya ditangani BNN tapi TNI sudah aktif,” sebut Buwas.
Sabu 1 ton yang diangkut dalam kapal Sunrise Glory (Ist/Jawapos.com) |
Besan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Jenderal Budi itu
menambahkan, jika ada yang mempersoalkan keterlibatan TNI dalam
tugas-tugas BNN, menurutnya tidak perlu lagi tinggal di Indonesia.
“Kalau ada yang protes, itu kita usir saja dari Indonesia. Karena masa mengamankan negara saja tidak boleh,” ketusnya.
Di sisi lain, Buwas mengaku sempat merasa bersalah lantaran sebelum
adanya sinergitas ini, BNN tidak melakukan sosialisasi dengan TNI
terkait jenis-jenis narkoba.
Sebab bisa saja TNI pernah menangkap kapal namun karena tidak
mengetahui barang yang dibawanya adalah narkoba, akhirnya dilepaskan.
“Saya ikut berdosa dalam hal ini. Karena saya tidak infokan ke temam-teman TNI sabu kayak gini lo,” tukasnya. (dna/JPG)