Cara Kreatif & Cukup Calak Menjaga Kebersihan Sungai

Berita105 Dilihat
mural%2Bkali
Alumni Mapala sastra Seni UNS dan siswa SMKN 9 membuat lukisan mural pada talud kali Jenes. (Foto: Hari D)

Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!
SOLO-JATENG, SriwijayaAktual.com – Kalangan alumni Mahasiswa Pecinta Alam (Mapala) Sastra Seni
Universitas Sebelas Maret (UNS) bersama siswa Sekolah Menengah Kejuruan
Negeri (SMKN) 9 mempercantik Kali Jenes di kawasan Sangkrah dengan
lukisan mural pada talud sungai. Aktivitas ini diproyeksikan sebagai
cara lain merangsang masyarakat menjaga kebersihan dan kelestarian
sungai, minimal tak lagi membuang sampah di perairan umum yang acapkali
menjadi penyebab banjir.
Ketika lingkungan sungai tampil cantik, jelas salah satu pegiat
alumni Mapala Sastra Seni, Ridho Kusumo, mengatakan, masyarakat akan  menjadi sungkan  membuang sampah di sungai, sebaliknya lebih
tergerak ikut aktif mempercantik lingkungan masing-masing. Pemerintah
Kota (Pemkot) Solo sudah berupaya menjaga kebersihan sungai dengan
menerapkan sanksi bagi pelanggar sesuai aturan yang berlaku, tambahnya,
menjawab wartawan, di sela kegiatan, Senin (5/9/2016), sedangkan
kegiatan lukis mural ini memperkuat dengan sentuhan lain yang bersifat
artistik dan sosial.
Selain itu, tambahnya, kegiatan tersebut juga diarahkan untuk
mengajak siapapun yang selama ini sering membuat coretan di sembarang
tempat hingga mengotori kota, mau mengalihkan daya kreativitasnya di
talud Kali Jenes. Masih banyak ruang di sepanjang aliran Kali Jenes,
atau bahkan parapet Bengawan Solo, dapat dijadikan wahana melampiaskan
daya kreatif dengan lukisan mural. Kalangan alumni Mapala Sastra Seni
UNS sendiri, menurutnya, akan berupaya menggandeng komunitas lain
bersama-sama memperindah sungai.
Semnetara itu, Lurah Sangkarh, Singgih Subagjo, mengapresiasi
aktivitas kalangan alumni Mapala sastra Seni UNS dan siswa SMKN 9
tersebut. Beberapa waktu lalu, sejumlah aktivis juga memperindah Kali
Jenes dengan menanam bunga pada pot gantung yang ditempatkan pada
beberapa titik talud. Hanya saja, sejauh ini Singgih mengaku masih
kesulitan membersihkan rerumputan yang tumbuh pada dinding talud, hingga
mengganggu keindahan. (*).

Sumber, KRjogja