Berita  

CATAT!! Cawapres Sandiaga Uno Janji Jadikan Indonesia Pusat Syiar Islam Dunia

Pawai Kampanye Damai 7
foto/dok; Pasangan capres dan cawapres Prabowo Subianto-Sandiaga Uno menaiki
bersama pendukungnya menunjukkan salam dua jari saat mengikuti pawai
Deklarasi Kampanye Damai di Monas, Minggu (23/9/2018)

JAKARTA, SriwijayaAktual.com – Calon wakil presiden nomor urut 02 Sandiaga Salahuddin Uno berjanji bakal menjadikan Indonesia sebagai pusat syiar Islam dunia bersama Prabowo Subianto jika terpilih pada Pemilihan Presiden 2019.

“Kami komitmen, jika Prabowo-Sandi mendapat amanah, kami akan pastikan
Indonesia menjadi tempat mercusuar syiar Islam di dunia,” ujar Sandi
usai bertemu dengan pengurus Sarekat Kebangkitan Pemuda Islam (SKPI) di
Restoran Al-Jazeerah, Menteng, Jakarta, Kamis (4/10/2018).

Sandi
mengatakan bakal berupaya agar mufti (ulama) dari Timur Tengah, Afrika
Selatan dan negara lainnya turut berdakwah di Indonesia. Tentunya, kata
dia, dakwah-dakwah yang menghadirkan kesejukan.

Selain
menjadikan Indonesia sebagai pusat syiar Islam dunia, Sandi juga ingin
membantu para pemuda Islam dalam rangka mengembangkan bisnis di dalam
negeri.

Menurutnya, konsep itu juga bermanfaat bagi pengembangan industri nasional. 



Kata dia, selama ini pemerintah cenderung memanjakan pelaku usaha
impor. Sudah saatnya industri dalam negeri lebih diperhatikan agar
perekonomian nasional menjadi lebih kuat. Salah satunya dengan memberi
ruang dan membantu pemuda Islam mengembangkan bisnisnya di dalam negeri.

“Mendorong kebangkitan pemuda Islam,” kata sandi.
Sandi lalu mengingatkan bahwa Indonesia
adalah negara dengan pemeluk agama Islam terbesar di dunia. Karenanya,
Indonesia mesti memainkan peran yang lebih dominan di kancah
internasional.

“Utamanya di bidang ekonomi,” imbuh Sandi.

Isu Perempuan

Sandiaga juga berjanji akan memerhatikan isu perempuan, terutama soal
kekerasan terhadap perempuan. Sandi mengatakan hal itu setelah melihat reaksi berbagai pihak yang menaruh perhatian terhadap drama penganiayaan Ratna Sarumpaet.

Meskipun, kenyataannya kasus penganiayaan tersebut merupakan hoaks atau kabar bohong.

“Saya juga mensyukuri bahwa isu kekerasan terhadap perempuan itu sekarang ada di tengah masyarakat,” kata Sandi.

Sandi mengamini bahwa akhirnya Ratna mengaku berbohong pernah dianiaya.
Dengan kata lain, isu kekerasan terhadap Ratna bukan kenyataan. Namun,
Sandi tetap bersyukur.

Menurutnya, meski kabar penganiayaan Ratna adalah kebohongan,
setidaknya sudah menunjukkan bahwa publik tidak abai terhadai isu
kekerasan terhadap perempuan.

Dia berharap ke depannya masyarakat semakin menghargai perempuan.

“Paling tidak isu kekerasan terhadap perempuan sekarang jadi
mainstream, jadi isu utama dan mudah-mudahan ini juga bisa mengubah pola
pikir kita memuliakan perempuan menghormati ibu kita,” kata Sandi.

Baca Juga: Jokowi Mungkin Titisan Allah Untuk Selamatkan NKRI?

Menanggapi kasus hoaks Ratna Sarumpaet, Sandi di satu sisi merasa bersyukur. Dia tidak bisa membayangkan wanita dengan kepala tujuh dianiaya tiga orang.

Terlebih, Sandi mengaku ibunya pun berusia 77 tahun. Dia mengaku terbayang bagaimana jika ibunya yang mengalami penganiayaan hingga lebam di wajah.

Tapi, Sandi mengaku ceroboh dan meminta maaf kepada publik tentang
hoaks Ratna Sharumpaet. Dia mengaku kurang teliti, sehingga sempat
hanyut dalam kebohongan Ratna.

“Menurut saya ini pelajaran
buat kami dan pelajaran seluruh bangsa bahwa kita harus betul-betul
objektif, verifikasi,” ujar Sandi. bmw/ugo ]