![]() |
Ormas Patriot Garuda Nusantara (PGN) Jateng mendatangi Mapolres Semarang |
Ceramah di Kota Semarang, Ustadz Abdul Somad Lc ‘Dipaksa’ Nyanyi Indonesia Raya oleh Sejumlah Ormas
SEMARANG-JATENG, SriwijayaAktual.com – Organisasi Patriot Garuda Nasional (PGN) Jawa Tengah bersikukuh menolak kegiatan ceramah Ustaz Abdul Somad (UAS) di tiga lokasi Kota Semarang. Mereka bahkan akan mengawasi ceramah ustaz kondang asal Pekanbaru tersebut.
Pemantauan langsung ceramah UAS disampaikan mereka saat mendatangi Markas Polrestabes Semarang, Jumat 27 Juli 2018. Mereka mengklaim dukungan penolakan itu juga diikuti oleh sejumlah ormas lain seperti FKPPI, Banser hingga Laskar Merah Putih.
“Kami datang ke sini (Polrestabes) mohon langsung jangan sampai kegiatan (ceramah Ustaz Somad) terlaksana,” kata Ketua PGN Pusat, Iwan Cahyono.
Iwan menegaskan pemantauan pengajian UAS itu untuk memastikan ada tidaknya massa Hizbut Tahrir Indononesia (HTI). Termasuk memantau apakah ceramah bersama UAS itu menyanyikan lagu Indonesia Raya atau tidak.
Mereka pun bersikeras menuding bahwa Ustaz Abdul Somad merupakan corong HTI yang patut diawasi. Tak hanya saat kegiatan di Jawa Tengah saja melainkan di seluruh Indonesia.
“Makanya kami tidak rela sampai kegiatan terlaksana. Kalau mau deradikalisasi gunakan ulama yang baik-baik, masih banyak di Jateng,” ucapnya.
Senada, Ketua PGN Jawa Tengah, Muhammad Mustofa Mahendra mengaku akan langsung membubarkan kegiatan jika ceramah itu tidak menyertakan sesi menyanyikan lagu Indonesia Raya. Selain itu, pengawasan kegiatan ceramah juga disertai dengan merekam isi ceramah dari awal hingga selesai.
“Kami siap bubarkan. Kita lihat nanti apakah Somad menyanyikan Indonesia Raya atau tidak,” katanya.
Menanggapi kedatangan ormas PGN, Wakil Kapolrestabes Semarang, Ajun Komisaris Besar Polisi Enrico Silalahi, menyebut jika masukan masyarakat tentang menyanyikan lagu Indonesia Raya dalam acara ceramah yang menghadirkan UAS patut diperhatikan. Ia siap berkoordinasi dengan panitia acara untuk usulan itu.
“Nanti kita koordinasikan dengan panitia agar aspirasi masyarakat bisa menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Pancasila masuk rundown,” kata Enrico.
Sejauh ini, Enrico memastikan bahwa izin terkait giat itu belum diturunkan polisi. Jika izin turun dan acara terlaksana, pihaknya akan melakukan pengamanan baik di lokasi acara maupun wilayah perbatasan.
“Panitia sudah mengajukan izin. Belum turun izinnya. Belum buatkan rekomendasinya,” tandasnya.
Ceramah Tiga Lokasi.
UAS sendiri dijadwalkan mengisi ceramah di tiga lokasi pada 30-31 Juli 2018 mendatang. Pertama, dai asal Sumatera Utara itu menghadiri acara dakwah di kampus Universitas Sultan Agung pada pukul 13.00 WIB.
Malamnya ia berceramah di acara Tabligh Akbar di Lapangan Leboh Raya, Pedurungan pukul 20.00 WIB. Dan terakhir UAS akan mengisi kajian subuh di Majid Jatisari BSB, Mijen pukul 05.00 WIB.
Siswanto, selaku panitia acara pengajian di Masjid Jami BSB Mijen mengaku tak merisaukan ancaman perlawanan ormas PGN. Mereka menjamin kegiatan akan berlangsung sesuai jadwal dengan pengamanan ketat.
“Kita tidak tanggapi serius ancaman selebaran itu. Itu hak masing-masing. Prinsip kami pengamanan kita lakukan di hari H, ” katanya. (ren/viva)