 |
| Ilustrasi |
SURABAYA-JATIM, SriwijayaAktual.com – Cewek tanpa busana yang ditemukan di area makam Karang Tembok Sidotopo Sekolahan IV, Surabya sudah sadarkan diri. Kepada polisi, ia mengaku diperkosa 4 teman di kuburan hingga pingsan.
Cewek berinisial NH itu pernah sekolah di salah satu pondok pesantren di Bangkalan. Hal itu diketahui dari kartu identitas yang ditemukan di lokasi kejadian bersama korban.
Namun Sekretaris Pondok Pesantren (Ponpes)Al-Bakriyah, Bangkalan, Baghowi A.Hakam memberikan klarifikasi terkait status keanggotaan NH di ponpesnya.
Baghowi tidak memungkiri jika NH pernah nyantri di Al-Bakriyah selama kurang lebih 2 tahun. Namun NH sudah dikeluarkan dari pesantren pada tahun 2015 lalu.
”Karena ada alasan sesuatu yang tidak bisa disampaikan di sini,” ujar Baghowi yang mendatangi kantor Radar Surabaya (Jawa Pos Grup/pojoksatu), Jumat (14/4/2018).
Menurut Baghowi, akibat dikeluarkannya NH tersebut secara otomatis kartu anggota santri dicabut atau tidak aktif.
”Kejadian tersebut adalah musibah bagi lembaga Pondok Pesantren Al-Bakriyah, para Masyaikh, Asatidz, santri dan seluruh warga pesantren,” pungkasnya.
Sementara itu, Kanit Reskrim Polsek Semampir Iptu Junaidi membeberkan bahwa setelah lepas dari ponpes di Bangkalan itu, NH bekerja di salah satu Giras di daerah Bulak Banteng Surabaya.
NH terpaksa dipindahkan ke Bangkalan oleh orang tuanya yang tinggal Jalan Citarum Madiun, dekat Alun-alun ini karena nakal dan sering mengonsumsi obat tertentu.
Kini, NH telah diserahkan ke PPT RS Bhayangkara untuk pemulihan fisik maupun psikisnya. ”Orang tua korban sudah bertemu dengan NH,” ujar Iptu Junaidi.
Terkait visum untuk memastikan keadaan korban adalah hasil kekerasan seksual masih belum keluar. Namun pihak dokter sudah memberikan keterangan bahwa jika dari luka yang ada di kelamin korban ini mengindikasikan akibat tindak kekerasan atau pemaksaan.
#Kronologi.
 |
| Cewek bugil terkapar di kuburan di Surabaya dievakuasi |
Kronologi gadis tanpa busana digenjot 4 temannya hingga pingsan. Inisiden itu terjadi di area makam Karang Tembok, Jalan Sidotopo Sekolahan IV, Surabaya.
Iptu Junaidi mengatakan, dari pengakuan korban yang berhasil dikorek di RS Bhayangkara, malam hari sebelum kejadian atau Selasa malam (10/4), NH bersama empat teman laki-laki menggelar pesta di salah satu kafe di daerah Tugu Pahlawan sampai pagi hari, Rabu (11/4).
Lalu siang harinya sekitar pukul 12.00, NH dan empat teman laki-lakinya nongkrong dan pesta miras di makam Karang Tembok.
”Beli dua botol arak campuran, lalu saat minuman keras sisa setengah, NH sudah tidak sadarkan diri. Saat sadar sudah dalam keadaan dirawat warga sekitar,” terang Iptu Junaidi, Jumat (13/4).
NH ditemukan warga dalam kondisi tanpa busana dan tidak sadarkan diri area makam Karang Tembok, Surabaya, pada Rabu sore (11/4) sore.
Penemuan wanita tanpa busana bermula saat Lisa (40) warga Jalan Sidotopo Sekolahan, hendak mencari rumput di area makam tersebut sekitar pukul 17.00. Sontak ia terkejut saat melihat gadis tidak berbusana.
”Kondisinya tidak sadarkan diri seperti mabuk,” ujar Lisa. Polisi membawa korban ke Rumah Sakit Bhayangkara Surabaya untuk dilakukan perawatan dan visum lebih lanjut.
Dari pengakuan NH, polisi mengantongi identitas keempat teman laki-laki yang pesta miras di TKP. ”Kami sudah mengetahui identitas keempat tersangka, tinggal melakukan penangkapan saja,” imbuh Iptu Junaidi. (*)
