SriwijayaAktual.com – Aksi pembegalan sepeda motor makin marak. Tidak hanya di daerah DKI
Jakarta dan sekitarnya, di daerah lain di Indonesia pun begal semakin
banyak.
Padahal sudah banyak pelaku yang ditangkap polisi bahkan hilang nyawanya namun tidak juga hilang. Ibarat pepatah, mati satu tumbuh seribu.
Baru-baru ini Tim Anaconda Polres Karawang menembak mati tersangka begal bernama Krisna alias Odet (19).
Polisi menembak mati Krisna karena melakukan perlawanan saat ditangkap.
Krisna alias Odet adalah panglima komplotan begal sadis yang biasa beraksi di Cikampek, Karawang, dan Subang.
Banyak warga memberikan keterangan mengenai rawannya di daerah
Cikampek melalui media sosial. Beberapa korbannya bahkan sudah melapor
ke polisi.
Krisna cs termasuk sadis karena selalu melukai korban-korbannya.
Menurut Kapolres Karawang AKPB Hendy Febrianto Kurniawan, beberapa korban mengalami patah tulang, koma hingga meninggal dunia.
Tidak hanya menyasar warga biasa, begal kini berani menyasar aparat keamanan seperti Polri dan TNI.
Baru-baru ini juga, Prajurit Marinir TNI AL menjadi korban keganasan begal. Peristiwa terjadi di Pasuruan, Jawa Timur.
Kejadian ini disebar akun Facebook Anjar Akbar Al Ahya. Dilihat dari profinya, Anjar adalah prajurit TNI AL.
Anjar membagikan cerita ini ke grup Facebook Info Warga Jember.
Menurut Anjar Akbar dalam postingan status faceboknya, Prajurit Marinir Praka Samsul dihadang komplotan begal di daerah Rejoso, Pasuruan, Jawa Timur.
Komplotan begal itu membacok Praka Samsul. Hebatnya, Praka Samsul
tidak mengalami luka sedikitpun padahal sudah dibacok berkali-kali oleh
para begal.
Hanya bajunya saja yang robek akibat sabetan senjata tajam begal.
Kontan para netizen takjub dengan kondisi Praka Samsul yang tidak mengalami luka setelah dibacok komplotan begal.
Reyes Arshavind “mantap ilmunya pak”
Putra Kencong “Salam habisin begal udah kurang ajar udah berani hadang dab begal. Jajaran TNI tembak.aja kakiya Dua duanya”
Dwi Sunariyanto “Saya dukung TNI.. Maupun PolRi… Babat terus,
sapu bersih… Preman, begal… Dari Pasuruan hingga ke Jember..jgn lupa
juga yg diatas Bis Probolinggo Klakah Tanggul Jember. Sikaaat.”
Hari Ajach “Wong sakti gk mempan bacok..”
Ningsih Setya “Pasukan elit kok di lawan .kok gak di ringkus ahaja bang .”
Mukhlis Spd “hebal kebal bacok…. semoga begalnya cepat tertangkap”
Aris Chokers “Beh,brarti kebal,dibacok cuma klambine tok seng suwek,,kui suwek knek bacok opo disuwek dewe,,kog iso rha tembus”
Praka Samsul diketahui adalah Prajurit Marinir yang tergabung dalam pasuken elite di Batalyon Intai Amfibi.
Sebagai informasi, bahwa Batalyon Intai Amfibi atau disingkat YonTaifib adalah satuan elit
dalam Korps Marinir seperti halnya Grup 3/Sandhi Yudha Kopassus dalam
jajaran TNI Angkatan Darat.
Dahulunya satuan ini dikenal dengan nama KIPAM (Komando Intai Para Amfibi).
Untuk menjadi anggota YonTaifib, calon diseleksi dari prajurit
marinir yang memenuhi persyaratan mental, fisik, kesehatan, dan telah
berdinas aktif minimal dua tahun.
Salah satu program latihan bagi siswa pendidikan intai amfibi, adalah
berenang dalam kondisi tangan dan kaki terikat, sejauh 3 km.
Dari satuan ini kemudian direkrut lagi prajurit terbaik untuk masuk
kedalam Detasemen Jala Mengkara, pasukan elitnya TNI Angkatan Laut.
YonTaifib mempunyai tugas pokok membina dan menyediakan kekuatan
serta membina kemampuan unsur-unsur amfibi maupun pengintaian darat
serta tugas-tugas operasi khusus dalam rangka pelaksanaan operasi
pendaratan amfibi, operasi oleh satuan tugas TNI AL atau tugas-tugas
operasi lainnya. [TL/*]