Berita  

Dapat Tekanan Dari Praktisi Kesehatan Dunia, PepsiCo Biang Obesitas, Janji Akan Kurangi Kadar Gula

pepsi
(Istimewa)

SriwijayaAktual.com – Raksasa soda, Pepsi Co Inc mengumumkan rencana untuk mengurangi
kandungan gula dalam minumannya sebanyak 40 persen pada tahun 2025.

Dengan rencana ini, Pepsi akan paling
tidak sekitar maksimal hanya 100 kalori atau maksimal kadar gula per 12
ons, juga reduksi kadar sodium dan lemak jenuh yang diaplikasikan di dua
pertiga brand-nya. 
Seperti Dilansir  oleh Reuters, target tersebut lebih agresif dibanding rencananya sebelumnya untuk mengurangi kadar gula 25 persen pada tahun 2020.
PepsiCo dan rival beratnya, Coca
Cola mendapat tekanan dari para praktisi kesehatan dunia dan berbagai
negara. Kedua brand tersebut disebut-sebut sebagai penyebab tingginya
obesitas dan diabetes penduduk dunia. 
Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO
bahkan merekomendasikan negara-negara untuk mengaplikasikan pajak
tambahan untuk minuman dengan kadar gula yang tinggi untuk mereduksi
konsumsi minuman jenis ini. Sejauh ini, baru Prancis dan Meksiko yang
telah mengaplikasikan aturan ini. Rekomendasi WHO ini tentu mendapatkan
pertentangan dari produsen minuman bersoda  termasuk PepsiCo. 
Untuk mencapai rencana tersebut,
PepsiCo akan banyak memperkenalkan produk minuman ringan berkalori
rendah dan memformulasikan ulang brand yang telah ada saat ini. 
Sementara itu, saingannya Coca Cola
juga akan meluncurkan minuman rendah kalori dan tanpa kalori di seluruh
jajaran produknya pada tahun 2020, untuk mereduksi krisis diabetes. 
“Ilmu pengetahuan telah berkembang.
Hal ini memungkinkan kami untuk menemukan rasa baru dengan sedikit
pemanis dan ini bukan tentang pemanis, tapi tentang pemahanan ramuan
rasa,” kata Direktur Ilmu Pengetahuan dan Riset PepsiCo Mehmood Khan. 
Rencana tersebut disambut oleh lembaga non-profit Ceres, yang bergerak di bidang corporate social responsibility. 

“Ini rencana yang amat baik. Ketika
kita tengah menghadapi krisis obesitas, seharusnya kita dapat melakukan
hal lebih jauh dari saat ini. Jika perusahaan makanan dan minuman tak
memperhatikan masalah nutrisi, berarti mereka tidak peduli tentang
masalah dunia saat ini,” kata Mindy Lubber, presiden Ceres. 
Khan mengklaim bahwa perusahaannya
telah memetakan langkah ini sejak 10 tahun lalu dan telah berhasil
menghemat USD 600 juta dari hasil pengurangan pemakaian air, energi,
packaging dan juga limbah produksi. 

“Bahkan return on investment
melebihi dari ongkos produksi,” kata Khan, menambahkan bahwa
perusahaannya akan menjalankan hal serupa di bisnis yang akan datang. 
Selain itu, PepsiCo juga menargetkan
reduksi 15 persen dari penggunaan air bagi jajaran supply chain nya
pada tahun 2025 dan juga mengurangi emisi efek rumah kaca pada pada
tahun 2030. 
Kendati menjadi produk terpopuler,
PepsiCo hanya mendapatkan 12 persen pendapatannya dari total USD 63
miliar dari produk minuman bersodanya, Pepsi. (Red/RN).
Sumber, Reuters