Ilustrasi |
Company memanfaatkan kotoran manusia untuk pembuatan briket. Olahan
briket dari kotoran manusia ini nantinya digunakan untuk memasak dan
memanaskan makanan atau minuman.
mengeringkan kotoran manusia pada tungku atau kiln, dan
mengkarbonisasinya dengan serbuk gergaji 300 derajat celsius atau 572
derajat Fahrenheit. Hingga pada akhirnya, mereka membentuknya menjadi
bola-bola kecil yang kemudian dijual kiloan.
menghilangkan patogen berbahaya dan, tentu saja, bau tak sedap dari
kotoran manusia. Hanya 1 dari 4 warga Nakuru yang terhubung ke sistem
saluran pembuangan kota. Limbah tersebut kerap dibuang di saluran air
hujan dan sungai, atau dikubur di daerah-daerah berpenghasilan rendah.
setempat mengatakan, pada awalnya, sulit meyakinkan masyarakat setempat
untuk menggunakan briket karena tabu dan terbuat dari kotoran manusia,
namun warga sekarang perlahan mulai meninggalkan pola pikir itu dan
sudah menggunakan produk tersebut.
dapat untuk memasak dengan baik, api akan terbakar dengan bagus. Anda
bisa memasak dengan cepat dan briketnya tahan lama,” kata pedagang Grace
Waka, dikutip Reuters, Senin (7/8/2017.
menyediakan bahan bakar, proyek yang didukung oleh SNV Netherlands
Development Organization dan Uni Eropa di antara mitra lainnya ini juga
bertujuan untuk melindungi lingkungan dan memperbaiki sanitasi, terutama
di bagian kota yang lebih miskin. (***)