#Kakak Kandung Husni mengatakan isu tersebut tak benar.
Husni Kamil Manik Meninggal Dunia |
SriwijayaAktual.com – Beredarnya foto dari wajah Ketua KPU, Almarhum Husni Kamil Manik yang ada bercak merah akhirnya ditanggapi oleh pihak keluarga.
Pihak keluarga Husni mengaku kalau telah membaca opini dari Ketua Umum Mubaligh se-Indonesia, Ali Mochtar Ngabalin di facebook soal kematian dari Ketua KPU tersebut.
Kakak kandung dari Almarhum Husni, Muhammad Arfanuddin Manik menyatakan kalau memang wajah kakaknya sempat ada bercak merah seperti foto yang beredar di media. Namun, setelah dimandikan, langsung bersih.
“Ketika dia meninggal, ada kelihatan seperti itu, tapi setelah dimandikan, itu bersih, clear,” kata M Arfanuddin, dikutip hatree.me.
Ia juga mengakui kalau turut memandikan jenazah dari almarhum Husni Kamil Manik.
“Kita lihat di medsos, ya kita senyum-senyum aja. Di negara kita Indonesia Raya yang merdeka ini, yang baik pun itu bisa saja besok jadi rusak,” jelasnya
Pendapat dari Ali itu pun turut dikomentarinya sebagai opini yang tidak berdasar.
Ali Mochtar Ngabalin |
“Yang ngomong itu, katanya alim mengerti agama, tapi dalam konteks ini dia tidak memakai itu gitu lho. Yang bilang itu kan Ali Mochtar Ngabalin, harusnya sebagai umat muslim ya sudah selesai ya sudah, ngapain dikomentari yang tidak-tidak,” jelasnya.
Dengan opini tersebut, Ia mempertanyakan tentang apa tujuannya dan kelompok mana yang akan diuntungkan.
“Kalau kita beranggapan seperti ini, dia membuat opini seperti itu tujuannya apa? Yang diuntungkan itu kan satu kelompok, apakah dia tidak suka dengan almarhum atau dia dibayar oleh kelompok tertentu untuk membuat opini itu,” tutupnya.
#Keluarga Tolak Otopsi.
Permintaan supaya jenazah Ketua KPU, Husni Kamil Manik diotopsi ditolak oleh keluarga karena mereka yakin kalau almarhum meninggal karena sakit.
“Kita menolak otopsi, sudah selesai, sudah dikuburkan, biarkan dia tenang di sana. Kalau diotopsi artinya kita menyiksa dia kan,” masih kata kakak kandung Husni itu.
Ia pun menyampaikan kalau kelaurga sudah ikhlas dengan kepergian dari almarhum. (Adm).