![]() |
Sudirman – Kabid DLLAJ & Perkeretaapian Dishubkominfo Sumsel (24/11/2016) |
di DKI Jakarta, Dinas Perhubungan Komunikasi & Informatika
(Dishubkominfo) Sumsel, menghimbau kepada Pengusaha Angkutan Darat
supaya tidak memberikan izin sewa kendaraanya oleh umat Islam untuk
berangkat ikut aksi Bela Islam Jilid III di DKI Jakarta.
“Hal
itu, sesuai dengan sebelumnya interuksi atau perintah dari Gubernur
Sumsel Kepada Dishubkominfo Sumsel, untuk diantisipasi agar perusahaan
angkutan darat (bus) dilarang disewakan untuk masa aksi Bela Islam Jilid
III, 2 Desember 2016 ke DKI Jakarta.” Katanya Sudirman, Kabid DLLAJ
dan Perkeretaapian Dishubkominfo Sumsel, Kamis (24/11/2016).
“Interuksi
larangan tersebut, dilakukan secara tidak transparans dan juga tidak
melalui handpone, akan tetapi sebelumnya pihaknya sudah melakukan
interuksi secara face to face atau tidak tertulis kepada Organsasi
Angkutan Darat (Organda) Sumsel. Sehingga pihak Organda Sumsel
segera mengindentifikasi dari 11 Perusahaan Oto Bus antar Kota antar
Provinsi yang ada di Kota Palembang untuk melarang disewakan masa aksi
Bela Islam Jilid ke DKI Jakarta.”Jelasnya.
“Selain itu juga,
pihaknya mendatangi PO Oto Bus antar kota antar provinsi yang ada di
Wilayah Sumsel, meminta supaya tidak mengizinkan bus nya di sewa masa
aksi Bela Islam Jilid III aksi unjuk rasa ke DKI Jakarta.
Lanjutnya,
Sudirman, menegaskan, jika perusahaan angkutan darat tidak mengindahkan
interuksi tersebut dan tetap mengizinkan bus-nya disewa, maka siap saja
dikenakan resikonya, akan dikenakan sanksi administrasi dan akan
dicabut izin operasinya serta tidak akan diberikan perpanjangan izin
operasi kedepanya terhadap bus perusahaan angkutan darat
tersebut.”Tegasnya.
“Tambahnya, pihaknya juga dilapangan
kedepanya, dijalan akan mencegat jika terbukti ada bus yang mengangkut
masa aksi ke DKI Jakarta dari Sumsel. “Selain itu, jika bus tersebut
mengalami gangguan atau kecelakaan, bahkan atau hancur dirusak pendemo
serta rusak hancur dilokasi aksi , maka resikonya perusahaan bus itu
yang tanggung sendiri. “Bebernya.
Pihak Pemprov Sumsel tidak
menginginkan seperti aksi Bela Islam Jilid II di DKI Jakarta, 4 November
2016 lalu, beberapa ormas Islam Sumsel seperti FPI Sumsel bersama Ormas Islam Sumsel lainya berangkat ke DKI Jakarta dengan menyewa
menggunakan tujuh Bus Yoanda Prima. “Hal itu mencemaskan, karena rawan
dan besar resikonya dijalan maupun dilokasi aksi di Jakarta. “apalagi nanti aksi 2 Desember 2016, sangat dikwatirkan ada dari luar oknum penyusup yang dapat membahayakan umat Islam, khususnya warga Sumsel. “Tandasnya Sudirman.
Sebelumnya,
seperti yang diberitakan, Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo
menyerukan kepada seluruh pemuda tanah air untuk menanggalkan ego dalam
diri masing-masing. Dia juga mengajak agar selalu ingat akan sejarah
perjuangan bangsa serta cegah hasutan hingga adu domba.
āKita
harus waspada, ego kita sekarang adalah kita lebih sering menggunakan
kata āakuā, bukan ākitaā. Mari kembali ingat sejarah, cegah hasutan,
provokasi, dan adu domba!ā seru Gatot saat memberi kuliah umum di Balai
Sidang UI, Depok, Jawa Barat, Rabu (16/11/2016) kemarin.
Gatot
menambahkan, bahwa demo 4 November 2016 kemarin adalah murni didesain
anak bangsa dan berjalan dengan demokratis. Gatot juga menyinggung soal
penetapan status gubernur DKI Jakarta nonaktif, Basuki Tjahaja Purnama
atau Ahok yang menjadi tersangka soal kasus dugaan penistaan agama,
alangkah baiknya kita utamakan kawal proses hukumnya, supaya benar dan
beradilan.
“Jikapun akan terjadi demo susulan, Gatot mengatakan
rawan dengan adanya unsur dari luar yang sengaja akan membuat kekacauan
dan memecah belah NKRI dan akhirnya konsep membagi wilayah Indonesia
akan terwujud.”Jelasnya. (Art).
Komentar