Berita  

Djarot Angkat Bicara; Kalau Tak Suka Sama Ahok Luapkan di Bilik Suara ‘Jangan Dipilih’

Djarot%2BBlusukan
Dok; Djarot Saiful
Hidayat Kampanye Blusukan (Ist)
JAKARTA, SriwijayaAktual.comCalon wakil gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful
Hidayat angkat bicara soal semakin kuatnya aksi penolakan warga terhadap
pasangannya, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. 
Dia menyebutkan bahwa dengan fenomena penolakan terhadap Ahok, hingga
terjadinya drama kejar-kejaran saat blusukan Ahok di kawasan Rawa
Belong, Kebon Jeruk, Jakarta Utara kemarin, merupakan preseden buruk
buat negeri demokrasi.
“Kalau mau menolak Pak Ahok, tolak saja nanti tanggal 15 Februari
2017. Jangan dipilih,” ucap Djarot di Pejagalan, Penjaringan, Jakarta
Utara, seperti dilansir rimanews, Kamis (3/11/2016).
Jika ada perorangan atau kelompok menolak Ahok, Djarot
menegaskan, ada baiknya meluapkan di bilik suara dengan tidak memilih
Ahok di saat pemungutan suara 15 Februari 2017 mendatang.
Djarot melemparkan guyonan, bagi yang tak suka dengan gaya
kepemimpinan Ahok. Kata Djarot, akan lebih baik meluapkan kekesalan
dengan mencolok mata atau mulut Ahok di bilik suara pada 15 Februari
2017 mendatang.
“Kalau memang benci banget, tidak suka banget, tanggal 15, colok
saja tuh mulutnya, colok saja matanya, sekalian mau colok-colok apa saja
di situ, luapkan kebencian di situ gitu ya, jangan sekarang gitu ya.
Supaya suasananya itu damai,” tutup Djarot.
Sebelumnya, seperti yang diberitakan, kegiatan blusukan Ahok kemarin belum sampai
berlangsung 10 menit, lalu puluhan warga mendadak menggeruduk kegiatan
Ahok.
Salah seorang warga berteriak, menyatakan bahwa kampungnya tidak terima dengan kedatangan Ahok.
“Di kampung sini gak nerima lu Hok, lu penista agama. Di sini gak
perlu orang kayak lu,” teriak orang tersebut dengan mengacungkan
tangan.
Baca Juga Ini Berita Terkait; Ahok Sebut, Tak Ada Warga Menolak Saya Saat Blusukan, Buktinya Banyak Minta Foto
 – HEBOH !!!, Warga Lenteng Agung Usir Ahok Saat Blusukan ….
Beberapa orang lainnya dengan membawa spanduk pun menyerukan hal
yang sama. Mereka memaki-maki Ahok karena apa yang diperbuat Ahok dengan
menyitir quran di Kepulauan Seribu beberapa waktu lalu.
Alhasil, Ahok yang saat itu sedang bercengkerama dengan warga
tunggang langgang meninggalkan kegiatan. Rombongan Ahok pun masuk ke
ujung gang sempit dengan pengawalan polisi, lalu menghilang tanpa jejak. (*)