“Donald Trump Effect” Jadi Alasan BI Tahan Suku Bunga Acuan

Berita20 Dilihat
JAKARTA, SriwijayaAktual.com – Bank Indonesia (BI) menahan suku bunga acuannya, 7 Days Reverse Repo
Rate pada angka 4,75%. Keputusan BI didasarkan pada kondisi gejolak
pasar keuangan yang terjadi pasca Donald Trump terpilih sebagai Presiden
Amerika Serikat (AS).

Demikian disampaikan Gubernur BI Agus Martowardojo dalam konferensi pers di Kantor Pusat BI, Jakarta, Kamis (17/11/2016), seperti dilansir laman financedetik.

“Fundamental
ekonomi Indonesia berada dalam kondisi yang baik akan tetapi Pasca
pemilu AS memang menimbulkan banyak ketidakpastian,” ujarnya.

Nilai
tukar banyak negara melemah terhadap dolar AS, termasuk rupiah.
Dikarenakan aliran modal lari ke AS karena dianggap sebagai tempat yang
lebih aman dari ketidakpastian.

“Dalam banyak hal adalah karena
perilaku investor yang ingin melakukan sesuatu respons atas kondisi di
AS. Memang kondisi pemilu membuat cukup banyak ketidakpastian dan
menjadi capital flight to quality. Banyak negara berkembang yang portfolio manager cenderung melepas posisinya,” terang Agus.

Pada sisi lain, perbaikan ekonomi AS juga mendorong kenaikan suku bunga AS terealisasi pada Desember mendatang.

“Dalam
perkembangan ekonomi AS yang cenderung membaik, terkonfirmasi di AS
akan ada peningkatan Fed Fund Rate yang diyakini terjadi dalam waktu
dekat,” tukasnya. (*) 


Baca Juga Ini; MS Kaban, Sebut Dunia Islam Adalah Partner “Strategis” Amerika Serikat
 

Komentar