JAKARTA, Sriwijaya Aktual – Juru Bicara Tim Nasional AMIN, Eka Gumilar menyatakan prihatin rakyat hanya dijadikan objek, “Dari pemilu ke pemilu rakyat hanya didekati diambil suaranya,” terangnya dalam dialog tvOne Apa Kabar Indonesia Pagi, (27/1/2024).
Eka lalu menyoroti soal bantuan sosial yang disalurkan kepada rakyat malah diklaim secara personal sebagai pemberian pemimpin yang berkuasa.
“Sementara bansos ini dibiayai oleh pajak rakyat, lalu diberikan kepada rakyat dan diklaim secara pribadi. Seharusnya pemimpin yang dalam kondisi waras pasti ada rasa malu mengklaim apa yang sebenarnya pantas untuk diklaim,” imbuhnya.
“Kalau dulu pembangunan jalan tol diklaim / dikoneksikan dengan personal Pak Jokowi, sekarang rakyat diberi bansos lalu diminta “berterima kasihlah pada Pak Jokowi”. Saya heran menteri-menteri yang menyampaikan itu tidak ada rasa kurang nyaman sebagai seorang negarawan,” sindir Eka.
Ketua Rekat Indonesia Raya itu juga mengungkit kembali cuitan lawas wakil ketua TKN Prabowo Gibran, Habiburrokhman yang jadi lawan dialognya dalam acara tersebut.
“Beliau ini justru punya pandangan kritis misalnya di dalam twitnya di 2018 beliau menyatakan ‘Kalau jalan tol disebut jalan tol Jokowi, boleh gak kita sebut kenaikan listrik dll disebut tanggung jawab Jokowi?’. Kalau saya bilang ‘Kalau bansos disebut dari Jokowi, boleh gak kita sebut hutang negara dibebankan kepada Jokowi”, tukasnya.
Kalau bansos di claim dari pak Jokowi boleh gak hutang negara juga ditanggung jokowi? pic.twitter.com/rcHYqI1ZU2
— EKA GUMILAR (@ekagumilars) January 27, 2024
(*)