Ilustrasi |
kekeluargaan. Saling tindas, saling rampok, saling todong menodong,
bahkan tiada rasa kemanusiaan untuk menghabisi nyawa sesama.
“Miris, iya miris banget, kami takut untuk pulang ketanah kelahiran
kami sendiri, kami takut untuk menghentikan hal nyata yang mengancam
keamaan daerah kami, bahkan kami takut untuk kemana-mana didaerah tanah
kelahiran kami sendiri.
Kami seperti terpenjara di era global zaman modern ini, yang banyak
kriminalitas mencekam disudut daerah kami, kemana kalian wahai jiwa
baja, jiwa ksatria, patriot bangsa, jiwa pelindung daerah kami. “Kami
tercekam, ngeri merinding dengan tetesan dan tumpahan darah yang
setiap harinya mengalir didaerah kami. Telinga kami panas akan kabar
yang setiap hari nya memberitakan keadaan daerah kami, rampok, begal,
maling, saling bunuh membunuh. Bahkan barang haram’ Narkoba juga
beredar di perkebunan daerah kami.
Kami hanya jadi penonton dalam ketakutan setiap kejadiaan yang ada.
Apakah kami harus terus menerus terpenjara dalam daerah kami, apakah
kami harus diam dengan keadaan daerah kami, kami menanti kalian wahai
aparat Negara, amankan daerah kami Kabupaten Empat Lawang, Provinsi
Sumatera Selatan tercinta.
kami. Kirim porseonel aparat keamanan sebanyak-banyak ke daerah kami,
jika perlu aparat militer pertahanan Negara Indonesia, TNI tercinta
turunkan banyak ke daerah kami Kab.Empat Lawang untuk memusnahkan pelaku
kriminalitas serta mengungkap siapa aktor pelaku dan motifnya.
sehari-hari dalam ketakutan didaerah kami sendiri. Mungkin orang-orang
diluar Kab.Empat Lawang yang mendengar nama Kabupaten kami Kab. Empat Lawang, mereka seakan tertawa serta bertanya-tanya akan hal kenyataan kesadisan tingkat
kriminalitas yang sering menghabisi nyawa manusia di dalam daerahnya
sendiri.
akan diam? kami menanti kalian? kami menunggu kalian untuk keamanan
daerah kami, kamu butuh kalian, kami butuh kalian untuk membasmi dan
membrantas kriminalitas didaerah kami
kami. Mereka tidak segan-segannya menghabisi nyawa demi segelintir uang
dengan membacok, membunuh merampas kendaraan bermotor dijalan-jalan
demi uang.
merintih, menanggis akan duka yang setiap harinya menimpa
saudara-saudara kami di Kabupaten Empat Lawang kehilangan anggota
keluarganya.
Sumatera Selatan, pada (4/11/2017) kemarin, di media sosial facebook seorang warga
mengupload foto korban begal yang tangannya putus ditebas bandit.
Pemilik acount ini mengupload foto korban yang terkapar luka marah
diduga dibacok begal dengan tulisan meminta Presiden Jokowi dan Gubernur Sumel H. Alex Noerdin turun tangan
mengatasi kejahatan di Empat Lawang. [Red]
Baca Juga: wiiihhH…Ada Pemilihan Duta Kohati…..