Berita  

Faisal Basri: Sebelum Batasi Impor, Tertibkan Dulu “Kelakuan” Menteri Perdagangan

paradox indonesia stop impor beras
Ilustrasi

JAKARTA, SriwijayaAktual.com – Pengamat ekonomi dari Institute For Development For Economics and Finance (INDEF), Faisal Basri menuding Menteri Perdagangan (Mendag) Enggartiasto Lukita
terkait banyaknya impor yang masuk ke Indonesia saat ini. Menurutnya,
derasnya impor dari berbagai negara tak terlepas dari kebijakan yang
dibuat oleh Mendag.
“Sebelum batasi (impor), tertibkan dulu kelakuan Pak Enggar. Yang tadinya ada rekomendasi, sekarang enggak ada rekomendasi. (Impor) Seperti air bah sekarang,” tegasnya dalam diskusi PAS FM Kongkow Bisnis bertajuk “Pangkas Impor, Defisit Berkurang, atau Ekspor Berkurang?” di Jakarta, Rabu (29/8/2018).
Dirinya mencontohkan, sejak Januari hingga Juli 2018, jumlah impor
ban melonjak mencapai lebih dari 100 persen dibanding periode yang sama
pada tahun sebelumnya. Menurut Faisal, hal tersebut lantaran kebijakan
Mendag yang memutuskan untuk tidak perlu lagi rekomendasi dari
Kementerian Perindustrian untuk bisa impor ban.
” Datanglah ban-ban dari China yang murah dalam tanda petik tapi tidak bisa divulkanisir,” imbuhnya.

Berita Terkait: Ironis, Gudang Bulog Penuh Beras Tapi Impor Beras Ditambah 1 Juta Ton

Selain itu, terkait dengan industri tekstil, banyaknya produk impor dari China
yang harganya jauh lebih murah membuat produk serupa dalam negeri
terkena imbas karena dinilai tak mampu bersaing. Tak pelak, saat ini
banyak pelaku usaha nasional di sektor tekstil yang mengeluhkan kondisi
tersebut.
Menoleh kebelakang, Mendag juga sempat mewacanakan kebijakan lelang gula rafinasi yang dinilai bisa merugikan pengusaha lokal.
” Dulu juga Pak Enggar menunjuk perusahaannya Tommy Winata untuk
lelang gula rafinasi, yang saya hitung-hitung dalam sekejap bisa dapat
Rp230 miliar. Tapi Alhamdulillah dibatalkan,” ujar Faisal. [akurat]