SLEMAN-DI YOGYAKARTA, SriwijayaAktual.com  – Fakultas Pertanian UGM bekerja sama
dengan Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian Kementerian
Pertanian serta Bank Indonesia menginisiasi pengaplikasian prototip
model bisnis corporate farming. Model bisnis ini diperkenalkan dalam
pembukaan Dies Natalis Fakultas Pertanian ke-71, Selasa (11/7/2017) di
Fakultas Pertanian UGM.
“Sesuai dengan tema Dies kali ini yaitu pemantapan pertanian cerdas
bermatra lingkungan sebagai basis pertanian masa depan, saat ini bersama
Kementerian Pertanian kita akan membina model bisnis koperasi pertanian
yang bermatra korporasi,” ujar Dekan Fakultas Pertanian, Dr, Jamhari,
S.P., M.P.
Jamhari menjelaskan, model bisnis yang dikerjasamakan ini tetap
menganut prinsip-prinsip koperasi pertanian yang sudah ada selama ini
namun juga memiliki semangat bisnis profesional.
“Kita akan memprofesionalkan usaha petani kita dengan meneruskan
pendahulu kita yang punya BUD dan KUD. Kita harus menggerakkan semua
elemen ini menjadi potensi yang nyata,” imbuhnya.
Sebagai bagian dari program ini, Kementerian Pertanian akan
memberikan bantuan sarana prasarana pertanian berupa transplanter. Alat
ini, menurut Jamhari, akan mempermudah pekerjaan para petani, khususnya
di tengah keterbatasan tenaga buruh tani yang diperlukan.
“Petani kecil sudah menghadapi problem tenaga kerja, bahkan mereka
harus inden buruh tani hingga 15 hari. Ini berdampak pada tidak tepatnya
waktu tanam sehingga penggunaan transplanter sudah jadi kebutuhan dalam
mengkonsolidasi beberapa petak lahan,” ujarnya.
Model bisnis ini, jelas Jamhari, akan mulai diterapkan kepada
kelompok tani di wilayah Jetis, Kabupaten Bantul. Desa ini diharapkan
dapat menjadi pionir bagi penerapan model serupa di wilayah-wilayah
lainnya.
“Ini jadi pilot project nasional. Kami akan mendampingi, menjadi
mitra dari para petani jika mereka membutuhkan masukan,” kata Jamhari.
Inovasi dari Fakultas Pertanian ini mendapat dukungan dari Rektor UGM
Prof. Ir. Panut Mulyono, M.Eng., D.Eng. Dalam sambutannya, ia
menyatakan apresiasi terhadap program ini yang dianggap dapat memberikan
solusi bagi kemajuan pertanian di Indonesia.
“Hal ini semakin memantapkan kiprah Fakultas Pertanian dalam
membangun dan berkontribusi pada negara. Dengan dukungan dari Dirjen,
ini bisa jadi rujukan untuk mengatasi persoalan pertanian di Indonesia,”
ucapnya.
Apresiasi juga disampaikan oleh Direktur Jenderal PSP Kementerian
Pertanian Ir. Pending Dadih Permana, M.Ec.Dev. Program ini, menurutnya,
sejalan dengan kebijakan pemerintah yang tengah mengembangkan inovasi
dalam aspek pembiayaan bagi kelompok tani.
“Yang kami kembangkan salah satunya adalah aspek pembiayaan, dan
perbankan nantinya bisa menjembatani agar KUR bisa masuk ke petani,”
ujarnya.
Di samping program tersebut, dalam Dies kali ini Fakultas Pertanian
juga telah menyiapkan serangkaian kegiatan lain, yaitu seminar nasional,
seminar internasional, kunjungan ke teaching factory Pagilaran, serta
rangkaian workshop serta sosialisasi terkait tema pertanian cerdas yang
bermatra lingkungan. (Humas UGM/*)