(ILustrasi) |
Aksi terorisme dan radikalisme saat ini menjadi momok bangsa Indonesia.
Hasil penelitian Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Jambi,
tujuh kabupaten di Provinsi Jambi berpotensi kecil menjadi sarang
teorisme.
ini terungkap dalam seminar Meneladani Semangat Kepahlawanan Sultan
Thaha, dalam rangka HUT ke-71 TNI, di Balai Prajurit, Korem 042/Garuda
Putih, Kota Jambi, Selasa (4/10).
yang diadakan Korem 042/Garuda Putih ini dihadiri puluhan mahasiswa
dari berbagai universitas. Selain meneladani sosok pahlawan Jambi,
Sultan Thaha, dalam mengusir penjajah dari Jambi, para pembicara juga
memberi materi bahwa perang saat ini bukan lagi melawan penjajah, tapi
terorisme yang mengancam NKRI.
Penelitian FKPT Jambi, Mulawarman, mengungkapkan, di Jambi sudah ada
tujuh kabupaten yang berpotensi menjadi sarang terorisme. Kabupaten itu
adalah Kerinci, Merangin, Sarolangun, Muarojambi, Tebo, Bungo dan
Tanjabtim.
ini terjadi akibat berbagai faktor, diantaranya keamanan yang lemah,
sosial budaya, alam dan geografis. Untuk mencegah itu perlu kerjasama
yang baik antara pemerintah dan masyarakat, seperti mengurangi
pengangguran, menanamkan nilai agama dan budaya serta akhlak yang kuat
sejak dini, sehingga tidak terpengaruh doktrin keras terorisme,” papar
Mulawarman.
Seminar Kepahlawanan Memperingati HUT TNI ke 71 |
042/Garuda Putih, Letkol Try Haksoro, mengutuk keras terjadinya
terorisme dan radikalisme saat ini. Itu perbuatan tidak terpuji dan
bertentangan keras dengan norma agama manapun, terutama yang tidak
menginginkan adanya kedamaian dan saling kasih sayang sesama umat
manusia.
minta para Babinsa sebagai ujung tombak TNI mampu menditeksi dini
gejolak di masyarakat, mulai dari para pendatang baru, kelompok
masyarakat yang dicurigai dan berpotensi memecahbelah NKRI.
pahlawan Jambi Sultan Thaha bukan lagi berperang melawan panjajah,
namun sudah berperang melawan kemiskinan, pengangguran, termasuk melawan
korupsi yang merusak mental bangsa,” kata Tri Haksoro.
(Red/infojambi)