Gara-Gara Empat isu ini, Pembahasan RUU Pemilu 2019 Molor

JAKARTA, SriwijayaAktual.com  – Menteri Dalam Negeri, Tjahjo Kumolo mengatakan hingga saat ini, masih ada
empat isu krusial yang masih alot dibahas dalam Pansus RUU Pemilu 2019 saat
ini.

Keempat isu itu adalah presidential treshold, parliamentary treshold, sistem terbuka atau terbuka terbatas, dan konversi suara.

“Tiga sampai empat isu krusial kemungkinan masih akan dibahas oleh
Pansus karena ini masih sulit mencapai kata sepakat,” kata Tjahjo lewat
keterangan tertulisnya, Jumat (19/5/2017)

Menurut Tjahjo, alotnya kesepakatan poin krusial ini, karena sebagai
bagian dari kebijakan strategis fraksi-fraksi yang ada di DPR. Fraksi
yang ada di DPR merupakan perpanjangan tangan partai.

Hingga saat ini, pemerintah dan fraksi-fraksi di DPR masih melakukan lobi mengenai revisi Undang Undang Pemilu.

“Lobi pimpinan partai dan ketua fraksi saya juga hadir bersama
menkumham dan mensesneg beberapa hari lalu, sampai malam,” ujarnya.

Tjahjo menuturkan, pemerintah sangat menghargai upaya lobi
terus-menerus untuk menyamakan pendapat antar fraksi di Pansus dan Panja.

“Pimpinan pansus dan panja sangat sabar mengakomodasi, mencari titik temu secara maksimal,” tutrnya.

Berita terkait: Parpol Dapat usung Capres sendiri di Pemilu 2019?

Sebelumnya, Ketua Panitia Khusus Rancangan Undang Undang Pemilu,
Lukman Edy, mengatakan kemungkinan voting pada empat poin krusial dalam
RUU Pemilu akan dilakukan dalam paripurna Senin 22 April 2017 pekan
depan.

“Supaya paripurna agak ramai. Empat isu tersebut yang akan divoting
di antaranya presidential treshold, parliamentary treshold, sistem
terbuka atau terbuka terbatas, dan konversi suara,” kata Luklam. (sl.ak)