 |
| Ilustrasi |
SriwijayaAktual.com – Sahabat SriwijayaAktual, setiap wanita muslimah semestinya memahami betapa besar hak suami atas dirinya. Bahkan setiap muslimah yang telah melaksanakan amalan wajib dan mendapat ridho suaminya saat ia meninggal maka dijanjikan surga.
Namun, begitulah manusia yang merupakan tempatnya salah dan khilaf. Kadang kala para istri masih memandang remeh kewajiban melayani suaminya hingga mungkin saja akan menyesal seperti kisah wanita asal Malaysia ini.
Pada dasarnya wanita dan suaminya ini adalah pasangan yang romantis. Meski ia seorang wanita bekerja, ia tetap melayani suami dan mengurus anak-anaknya dengan baik. Suaminya pun tipe suami penyayang yang tak segan-segan mengulurkan tangan untuk setiap urusan domestik.
Mereka hidup bertahun-tahun dengan penuh kebahagiaan. Sampai tiba suatu masa, semuanya berubah dan tak mungkin kembali.
Hari itu, sang istri pergi pagi-pagi sekali ke kantor. Pekerjaannya meminta banyak perhatian, hingga ia baru pulang menjelang azan maghrib berkumandang. Setibanya di rumah suaminya sedang bersiap-siap untuk sholat maghrib. Begitu pula anak-anaknya yang sudah rapi. Entah mengapa, wanita ini merasa suaminya terlihat begitu berbeda.
Namun, karena suaminya tampak begitu bahagia dan justru mengajak mereka semua pergi makan-makan ke restoran mewah, wanita ini mengabaikan firasat anehnya. Sepanjang perjalanan mereka pun saling berbagi kisah dan tertawa gembira.
Mereka baru kembali ke rumah menjelang tengah malam. Setibanya di rumah ketiga anaknya langsung terlelap. Wanita itu pun seolah baru merasakan lelah dan kantuk, ia pun ingin langsung beranjak tidur.
Namun, di saat itu sang suami justru membelai rambutnya, ia menginginkan sesuatu, meminta ‘hak’nya. Karena terlalu mengantuk, wanita itu berkata lebih baik besok saja. Perlahan-lahan suaminya pun melepaskan pelukan dan membiarkannya tertidur.
Keesokannya, wanita itu seperti biasa disibukkan dengan kegiatannya sebagai ibu dan juga wanita karir yang harus berangkat pagi-pagi. Di kantor ia baru merasa tak menentu, rasanya ia menyesal telah menolak suaminya tadi malam. Ia pun berusaha menghubungi suaminya, namun tak berhasil.
Hingga kemudian wanita ini dikejutkan dengan telepon dari kepolisian. Ia diminta segera datang ke rumah sakit karena suaminya mengalami kecelakaan. Dengan hati yang pecah, wanita ini bergegas pergi, namun semuanya terlambat. Suaminya menghembuskan nafas terakhir sebelum ia tiba di sana.
Dengan membagikan kisahnya, wanita ini berharap para muslimah mengambil pelajaran agar bersegera memenuhi ajakan suami sepanjang mampu. Karena tak ada yang tahu kapan Allah Ta’ala akan mengambil suamimu kembali. Maka, usahakanlah keridhoannya sepanjang bersamamu. Sungguh tidaklah wanita muslimah bisa memasuki surga hingga suaminya ridho kepadanya. [ucnews.id]
Mereka hidup bertahun-tahun dengan penuh kebahagiaan. Sampai tiba suatu masa, semuanya berubah dan tak mungkin kembali.
Hari itu, sang istri pergi pagi-pagi sekali ke kantor. Pekerjaannya meminta banyak perhatian, hingga ia baru pulang menjelang azan maghrib berkumandang. Setibanya di rumah suaminya sedang bersiap-siap untuk sholat maghrib. Begitu pula anak-anaknya yang sudah rapi. Entah mengapa, wanita ini merasa suaminya terlihat begitu berbeda.
Namun, karena suaminya tampak begitu bahagia dan justru mengajak mereka semua pergi makan-makan ke restoran mewah, wanita ini mengabaikan firasat anehnya. Sepanjang perjalanan mereka pun saling berbagi kisah dan tertawa gembira.
Mereka baru kembali ke rumah menjelang tengah malam. Setibanya di rumah ketiga anaknya langsung terlelap. Wanita itu pun seolah baru merasakan lelah dan kantuk, ia pun ingin langsung beranjak tidur.
Namun, di saat itu sang suami justru membelai rambutnya, ia menginginkan sesuatu, meminta ‘hak’nya. Karena terlalu mengantuk, wanita itu berkata lebih baik besok saja. Perlahan-lahan suaminya pun melepaskan pelukan dan membiarkannya tertidur.
Keesokannya, wanita itu seperti biasa disibukkan dengan kegiatannya sebagai ibu dan juga wanita karir yang harus berangkat pagi-pagi. Di kantor ia baru merasa tak menentu, rasanya ia menyesal telah menolak suaminya tadi malam. Ia pun berusaha menghubungi suaminya, namun tak berhasil.
Hingga kemudian wanita ini dikejutkan dengan telepon dari kepolisian. Ia diminta segera datang ke rumah sakit karena suaminya mengalami kecelakaan. Dengan hati yang pecah, wanita ini bergegas pergi, namun semuanya terlambat. Suaminya menghembuskan nafas terakhir sebelum ia tiba di sana.
Dengan membagikan kisahnya, wanita ini berharap para muslimah mengambil pelajaran agar bersegera memenuhi ajakan suami sepanjang mampu. Karena tak ada yang tahu kapan Allah Ta’ala akan mengambil suamimu kembali. Maka, usahakanlah keridhoannya sepanjang bersamamu. Sungguh tidaklah wanita muslimah bisa memasuki surga hingga suaminya ridho kepadanya. [ucnews.id]
