BEKASI-JABAR, SriwijayaAktual.com – Dampak dari janji janji yang tidak kunjung di tepati, masyarakat sekitar menjual Jalan di kampung mereka. Jalan berlubang sepanjang 12 kilometer yang merupakan jalan akses Kabupaten Bekasi menuju Kota wilayah utara tepatnya di jalan raya perjuangan menuju Muara Bakti Kecamatan Babelan sudah sangat mengawatirkan warga sekitar. Selain berbahaya bagi pengendara kendaraan yang melintas juga berbahaya bagi masyarakat sekitar jika terjadi kecelakaan di khawatirkan akan berdampak pada warga sekitar.
“Padahal sudah banyak menuai protes dari berbagai kalangan masyarakat sekitar. Salah Satunya dari relawan masyarakat yang menamakan dirinya relawan JAM KESWATCH, ada pula sorotan dari berbagai golongan yang memang setiap harinya melintasi di jalan raya perjuangan ke muara bakti itu. Namun belum juga di ambil tidakan, perbaikan jalan yang dijanjikan pemerintah sampai sekarang belum juga terwujud.” Terang warga sekitar.
Sementara FA’I Selaku kordinator Relawan “JAM KESWATCH” menuturkan Ia sudah pernah mengajukan beberapa waktu yang lalu kepada pihak kelurahan kebalen. dan pihak kelurahan sudah mengabadikan survay lokasi, namum belum juga di realisasi, seharusnya Pemerintah cepat tanggap ada nya laporan masyarakat mengenai jalan rusak yang hampir kurang lebih 12 Km dari Perjuangan menuju Muara Bakti Kecamatan Babelan ini sudah jelas sangat mengabaikan keluh kesah masyarakat.” Ujarnya, dilansir wartanusa (14/3/2018).
Bahkan dari Dewan komisi IV Jumarno pernah menjajikan pula kemasyakat “akan segera menindak lanjuti ke Pemkab Bekasi , namun sampai sekarang belum ada kabar beritanya.” Tegasnya.
“Ditambah jalan ini lah yang sering di lintasi oleh berbagai kendaraan besar milik PT CL, Dump truck yang mengangkut material tanah proyek perumahan kedung pengawas bahkan melintasinya pun di sinyalir tidak ada batasan artinya siapakah yang bertanggung jawab dengan adanya kerusakan yang di sebabkan oleh instansi terkait.”
“Jelas masyarakat lah yang menjadi imbasnya. Karna sudah di rasakan oleh warga masyarakat yang ada di dekat lokasi namun Pemerintah seakan tutup mata dan telinga.” Tambahnya
Masyarakat Babelan berharap agar segera di perbaiki supaya tidak menimbulkan dampak kerugian/kecelakaan masyarakat sekitar. [*]