Berita  

GEMPAR!! Warga Gugat Jokowi Rp1…

191017131206 warga2Bgugat2Bjokowi
Warga di dua kelurahan tengah mendatangi kantor PN Sukabumi. Mereka menggugat Presiden Jokowi sebesar Rp1.

Warga Sukabumi
Gugat Jokowi Rp1

SUKABUMI-JABAR, SriwijayaAktual.com – RATUSAN kepala keluarga warga di Kelurahan Cikole dan Kelurahan Cisarua,
Kecamatan Cikole Kota Sukabumi mendatangi Pengadilan Negeri  (PN)
Sukabumi di Jalan Bhayangkara, Kota Sukabumi, Jabar, Kamis (17/10/2019).

Mereka
menggugat presiden Joko widodo sebesar Rp1 (satu rupiah). Gugatan
berkaitan pemblokiran Jalan Prana oleh pihak Sekolah Pembentukan Perwira
Lembaga Pendidikan Polisi (Strukpa Lemdikpol) pun dilayangkan ke Mabes
Polri, Mentri Keuangan, Badan Pertanahan Nasional, Gubernur Jabar, dan
Wali Kota Sukabumi

“Gugatan tersebut dilakukan warga karena jalan
yang selama ini menjadi akses satu satu warga dipasangkan portal
sehingga tidak bisa dilalui aktivitas warga. Kami tidak hanya menggugat
presiden sebesar satu rupiah. Tapi kapolri, Menkeue, Gubernur, BPN
hingga walikota ,” kata salah seorang warga, Benny Husen.

Pewarta
PR, Ahmad Rayadie mengabarkan, Kuasa Hukum Warga, Andri Yules
mengatakan, gugatan warga di dua kelurahan sudah didaftarkan ke
Pengadilan Negeri Kota Sukabumi.  Bahkan gugatan telah dijadwalkan
sidang pada 19 November 2019 mendatang .

“Kita sudah mendaftar
lewat online. Sekarang ini sedang menyerahkan berkas hardcopy. Gugatan
kita mewakili kelompok masyarakat,” katanya.

Andri Yules
mengatakan, ada 15 tuntutan warga dilayangkan ke PN. selain tuntutan
Jalan Prana untuk bisa kembali dilalui warga sehingga dikembalikan
sebagaiman sarana umum.  Juga memerintahkan BPN mengeluarkan Jalan Prana
idari sertifikat kepolisian.

“Sepanjang gugatan berjalan portal dan atribut dibuka dan diberikan akses seluas luasnya kepada masyarakat,” katanya.

Sebenarnya
upaya persuasi telah dilakukan warga, kata Andri Yules, termasuk
menyurati pihak  Stukpa Lemdikpol agar bisa menggunakan jalan tersebut.
Apalagi jalan tersebut meliputi 10 RT, 6 RW, dan Kelurahan Cisarua serta
Cikole.

“Masyarakat yang mrnggugat. Meeskipun yang menguasakan kepada kami 120 orang atas nama seluruh masyarakat,” katanya.[**]