Berita  

Gila !!! Keren Sekali ….Karya Robot Pemotong Sayur Ciptaan Siswa/i SD Ini, Sabet Medali Silver IISRO 2016

Potong%2Bsayur

SURABAYA-JATIM, SriwijayaAktual.com – Sebanyak 3
siswa Sekolah Dasar (SD) Muhammadiyah 4 Pucang Surabaya yang tergabung
dalam ekstrakurikuler (Ekskul) robotika berhasil menciptakan robot
pemotong sayur.

Atas karya yang dirakit oleh Rakadinata Harja, Fakhri Damar
Rahmansyah, Zafarina Yazied ini berhasil menyabet juara II lomba dan
membawa pulang medali perak pada kategori chef dalam ajang Internasional
Islamic School Robotik Olympiad (IISRO), di Lombok Nusa Tenggara Barat
(NTB).
Penanggung jawab ekskul robotika SD Muhammadiyah 4 Pucang Surabaya,
Hendik Setiawan mengatakan dengan menggunakan robot pemotong otomatis
kreasi anak didiknya itu, pekerjaan para ibu-ibu dirumah akan lebih
efisien dan tidak repot.
“Robot pemotong sayu otomatis ini termasuk robot chef. Ini robot
kreatif. Selain ekonomis, ringan, bisa dimanfaatkan pada ibu-ibu merasa
kesusahan saat menjaga anak dan sebagainya,” ungkap Hendik Setiawan,
saat ditemui di laboratorium robotika di sekolah setempat, Jum’at
(26/8/2016).
Selain robot pengupas sayur otomatis yang berjaya di laga
Internasional, robot ciptaan dari siswa sd Muhammadiyah 4 Pucang
Surabaya lainnya juga memenangi di ajang IISRO 2016, dengan berbagai
macam kategori   dan bisa meraih juara 1 atau medali emas antara lian
rescue robot, underwater robot, serta transporter robot.
“Kategorinya sangat banyak, alhamdulillah kita dapat juara umum dari
sana. dengan delegasi 28 siswa bisa mengalahkan 800 peserta dari 3
negara lainnya,” papar Hendik.
Sementara, Ketua kelompok robot pemotong sayur dan buah otomatis,
Raka Dinataharja menceritakan, proses pembuatan robot sederhana itu yang
hanya mengandalkan perabotan bekas dan sedikit alumunium baru.
“Sediakan 4 macam tipe pisau pemotong, alumunium untuk penyanggah,
dinamo untuk memutarkan pisau dan gelas plastik bekas untuk tempat
memasukkan buah dan sayur,” urai Raka.
Dari peralatan yang disebutkan tadi semuanya di rakit dengan kabel
untuk bisa mengaliri listrik pada robot kecil itu dan bisa digunakan.
“Hanya mengeluarkan biaya 100 ribu dan merakitnya hanya 1 minggu
robot dapat terselesaikan. Utuk merakit robot ini, memang kalau dilihat
hanya robot yang sepele, namun idenya yang kreatif dinilai oleh panitia
IISRO 2016,” Paparya Raka.
Pelajar kelas IV ini menambahkan, selain bersaing dengan peserta dari
negara lain, dan bukan perkara yang mudah untuk bisa tampil di ajang
Internasional. Kekhawatiran yang sempat menghantuinya perihal kendala
teknis seperti tombol on-off tidak nyala.
“Robotnya dinyalakan on off, ini bisa mengupas sendiri, kesulitannya
waktu on of, ini dapat mengupas atau memotong buah yang keras atau sayur
yang keras. Namun, sering melakukan bimbingan dan praktek langsung
disekolah, kendala teknis itu dapat teratasi,” tandasnya. (Red/Beritajatim).