JAKARTA, SriwijayaAktual.com – Ketua Umum Kesatuan Niaga Cellular Indonesia (KNCI) Qutni Tisyari menyatakan alasan dengan digelarnya aksi menolak
pembatasan registrasi kartu prabayar telepon seluler satu NIK untuk
tiga kartu di Semarang, Jawa Tengah dan beberapa kota lainnya pada Rabu
(28/3/2018).
pembatasan registrasi kartu prabayar telepon seluler satu NIK untuk
tiga kartu di Semarang, Jawa Tengah dan beberapa kota lainnya pada Rabu
(28/3/2018).
“Dari awal KNCI dengan tegas mendukung penuh registrasi menggunakan
validasi NIK dan KK demi keamanan, tetapi aturan pembatasan registrasi
mandiri satu nik tiga nomor dan pemberian kewenangan hanya kepada Gerai
milik operator dan mitra dealer adalah merupakan bentuk sebuah
ketidakadilan ” kata Qutni Tisyari melalui keterangan tertulisnya yang
diterima media, Rabu (28/3/2018).
validasi NIK dan KK demi keamanan, tetapi aturan pembatasan registrasi
mandiri satu nik tiga nomor dan pemberian kewenangan hanya kepada Gerai
milik operator dan mitra dealer adalah merupakan bentuk sebuah
ketidakadilan ” kata Qutni Tisyari melalui keterangan tertulisnya yang
diterima media, Rabu (28/3/2018).
Sebab katanya, aturan tersebut akan mematikan usaha semua yang
menggantungkan hidup dari penjualan kartu perdana. Ia mengaku dengan
peraturan itu menyebabkan sekiatar 800 ribu outlet terancam tutup dan 5
juta orang terancam kehilangan penghidupan.
menggantungkan hidup dari penjualan kartu perdana. Ia mengaku dengan
peraturan itu menyebabkan sekiatar 800 ribu outlet terancam tutup dan 5
juta orang terancam kehilangan penghidupan.
Ia tegaskan, dirinya sebagai ketua KNCI telah melakukan upaya diplomasi selama enam bulan.
“6 bulan lebih jalur diplomasi sudah kita tempuh, 8 kali rapat dan
perundingan sudah kita lakukan tanggal 7 november 2017 dirjen PPI
Kominfo telah mengabulkan tuntutan kita semua dengan memberikan
kewenangan gerai outlet disejajarkan dengan gerai operator dan dealer.”
katanya.
perundingan sudah kita lakukan tanggal 7 november 2017 dirjen PPI
Kominfo telah mengabulkan tuntutan kita semua dengan memberikan
kewenangan gerai outlet disejajarkan dengan gerai operator dan dealer.”
katanya.
Bukan hanya itu saja, Qutni mengatakan penyampaian aspirasi melalui
DPRD, DPR RI dan Mentri juga sudah dilakukan tetapi belum ada tanggapan.
DPRD, DPR RI dan Mentri juga sudah dilakukan tetapi belum ada tanggapan.
“Penyampaian aspirasi melalui DPRD dan DPR RI sudah kita lakukan,
penyampaian surat ke metri juga sudah kita lakukan tetapi sampai hari
ini suara kita diabaikan” ujarnya
penyampaian surat ke metri juga sudah kita lakukan tetapi sampai hari
ini suara kita diabaikan” ujarnya
Karena merasa diabaikan, Qutni Tisyari melalui siaran persnya
mengajak kepada seluruh outlet serentak di 25 Kota pada hari Senin, 2
April 2018 untuk turun aksi.
mengajak kepada seluruh outlet serentak di 25 Kota pada hari Senin, 2
April 2018 untuk turun aksi.
“Suarakan kebenaran, tegakkan keadilan, robohkan keangkuhan, lawan
kesewenang-wenangan dan keberpihakan, saatnya KNCI bangkit, Saatnya KNCI
bangkit, Saatnya KNCI Bangkit!” tegasnya. (beng.ak)
kesewenang-wenangan dan keberpihakan, saatnya KNCI bangkit, Saatnya KNCI
bangkit, Saatnya KNCI Bangkit!” tegasnya. (beng.ak)