Berita  

HEBOH!! #GelangKode, Gelang Apakah Tersebut? “MARI KITA JAGA KEUTUHAN NKRI dan JANGAN JADI PENGKHIANAT BANGSA INDONESIA”

Susi Ferawati memakai gelang di CFD (Foto: Screenshot YouTube Jakarta Nicus)

JAKARTA, SriwijayaAktual.com – Gelang yang dipakai oleh Susi Ferawati saat CFD pada Minggu (29/4) lalu
ramai dibahas di media sosial dengan sebutan ‘gelang kode’. Gelang yang
dipakai Fera juga dibandingkan dengan gelang orang-orang lain di CFD.

Gelang
kode yang dimaksud ialah gelang berbentuk biji-bijian. Gelang itu juga
dipakai Fera saat melaporkan dugaan intimidasi di CFD ke Polda Metro
Jaya pada Senin (30/4/2018) kemarin. 

Foto gelang yang dipakai Fera lalu dibandingkan dengan gelang yang
dipakai oleh relawan Jokowi lain yang berkaus #DiaSibukKerja di CFD,
termasuk Stedi Repki Watung (37), yang juga melaporkan intimidasi ke
polisi. Selain itu, ada beberapa orang berkaus #2019GantiPresiden di
sekitar Fera mengenakan gelang serupa.
Sorotan soal gelang ini pertama kali diungkapkan Mustofa ‘@NetizenTofa’
Nahrawardaya di sebuah stasiun televisi swasta. Mustofa menyebut gelang
yang dipakai mereka memiliki kemiripan, yakni berwarna cokelat dan
berbentuk biji-bijian.
Stedi juga dikibas-kibasi uang di CFD lalu. (Foto: Screenshot YouTube Jakarta Nicus)
Hingga kemudian netizen mengunggah foto tokoh-tokoh yang berasal dari partai pendukung Jokowi mengenakan gelang yang mirip.

Pengacara
Fera, Muannas Alaidid, memberi tanggapan soal pembahasan gelang kode.
Muannas mengatakan gelang yang dipakai Fera berasal dari Madinah, Arab
Saudi, yang dibeli saat umrah. Dia mengatakan Fera pun tak mengenal
korban persekusi lainnya.

“Jadi kalau masalah gelang itu tanda munculnya kepanikan dia. Waktu saya
tanya ke Bu Fera, dia beli gelang waktu umrah di Madinah. Kedua, dia
tak saling mengenal dengan Pak Stedi atau korban yang dipersekusi juga
di CFD itu,” kata Muannas saat dihubungi, Kamis (3/5/2018).
Spesial Untuk Mu :  Jadi Aktivis Gak Pernah, Mudanya Gak Tau Ada Dimana Tapi Banyak Bacot, "Rasanya Pingin Tak Tampar Mulutnya", Tsamara: Saya Tunggu Mas? :)

“Jadi kalau kemudian dicocok-cocokkan biarin saja, itu asumsi Mustofa saja. Tapi untuk membuat satu perkara menjadi terang adalah penegakan hukumnya,” sambungnya.

Menurutnya, yang harus dilakukan untuk mengungkap peristiwa gesekan yang
terjadi di CFD tersebut ialah melanjutkan proses hukum. Dia meminta
polisi segera memproses kasus dengan cara menangkap dan meminta
keterangan orang-orang yang diduga melakukan intimidasi dan pelecehan
dalam video tersebut.

“Kalau ingin terbuka soal apa yang terjadi
di CFD ya dengan menangkap semua pelakunya. Karena nanti bakal ketahuan
betulkah ada skenario atau kejahatan kriminal yang terjadi secara
alamiah? Karena tanpa itu sulit untuk dibuktikan. Dengan penangkapan itu
kan baru dapat diketahui apakah benar saling mengenal,” ujar Muannas.

(jbr/imk/detik)