semakin semarak. Seperti yang dilakukan masyarakat Bataranging, Kauman,
Kabupaten Ponorogo, Provinsi Jawa Timur (Jatim). Puluhan orang, dari kecil sampai besar tumplek blek di
lapangan Bantarangin.
Bukan tanpa arti, mereka melakukan buka
bersama. Uniknya, bukber yang biasa dilakukan di rumah, dengan hidangan
super istimewa. Kali ini masyarakat Bantarangin mengemas berbeda.
Mereka
terlihat menggelar 100 meter daun pisang. Kemudian menumpahkan bekal
yang sudah dibawa dari rumah. Ada yang membawa lauk ayam goreng, lele,
namun juga ada yang hanya membawa nasi berlauk tempe dan tahu.
Namun terlihat guyub rukun. Mereka tetap makan bersama di atas daun pisang di bawah langit Ponorogo yang cukup cerah.
“Ini
tradisi kami. Makan bersama. Semua membawa bekal dan makan bersama.
Tidak ada orang kaya tidak ada orang miskin. Semua sama,” kata Wisnu HP,
koordinator bukber, Minggu (4/6/2017) sebagaimana dilansir beritajatim.
Dia mengaku, ini merupakan cermin masyarakat
Ponorogo adem. Tidak ada saling celaka. Apalagi di bulan penuh berkah
seperti Ramadan.
Sementara, salah satu warga, Ismayana,
menjelaskan, menyiapkan lauk istimewa. Namun bukan untuk dirinya
sendiri. Melainkan untuk orang lain juga.
“Sistem makannya
kroyokan. Jadi saya menyiapkan banyak. Biar semua bisa merasakan.
Terutama yang di samping-samping saya,” pungkasnya. (*)