![]() |
Pintu masuk menuju lorong bawah tanah di SMAN 1 Semarang, yang konon bisa tembus hingga Lawang Sewu. (foto;metrosemarang) |
SEMARANG-JATENG, SriwijayaAktual.com – Keberadaan lorong bawah tanah yang berada di SMA Negeri 1
Semarang memang cukup menghebohkan. Sampai sekarang, fungsi dan ujung
dari lorong itu masih menjadi misteri. Konon, lorong tersebut
terintegrasi dengan Lawang Sewu, benarkah?
Semarang memang cukup menghebohkan. Sampai sekarang, fungsi dan ujung
dari lorong itu masih menjadi misteri. Konon, lorong tersebut
terintegrasi dengan Lawang Sewu, benarkah?
Lorong yang berada di bawah aula SMAN 1 itu terkesan ‘disembunyikan’.
Pada Rabu (25/3/2015) siang, lalu, tim jurnalist dari metrosemarang berhasil membujuk pihak
sekolah SMA N 1 Semarang untuk menulusuri lorong penuh tanda tanya itu.
Ditemani Wakil Kepala Sekolah Bidang Sarana Prasarana, Dargito, kami pun
mulai membuktikannya.
Pada Rabu (25/3/2015) siang, lalu, tim jurnalist dari metrosemarang berhasil membujuk pihak
sekolah SMA N 1 Semarang untuk menulusuri lorong penuh tanda tanya itu.
Ditemani Wakil Kepala Sekolah Bidang Sarana Prasarana, Dargito, kami pun
mulai membuktikannya.
Untuk masuk ke dalam lorong, kami harus melewati pintu kayu, yang di
hari-hari biasa selalu terkunci. Aura mistis memang sangat terasa saat
kami memasuki lorong gelap nan berserakan besi serta kayu itu.
hari-hari biasa selalu terkunci. Aura mistis memang sangat terasa saat
kami memasuki lorong gelap nan berserakan besi serta kayu itu.
Ya, lorong itu sekarang dijadikan gudang oleh pihak sekolah.
Lantainya becek tergenang air setumit orang dewasa. Ada tiga pintu untuk
masuk lorong itu, yakni dari kanan-kiri aula dan tepat di atas panggung
aula. Lorong itu memiliki tinggi sekitar 3 meter dan panjang-lebar
sekitar 13 x 13 meter.
Lantainya becek tergenang air setumit orang dewasa. Ada tiga pintu untuk
masuk lorong itu, yakni dari kanan-kiri aula dan tepat di atas panggung
aula. Lorong itu memiliki tinggi sekitar 3 meter dan panjang-lebar
sekitar 13 x 13 meter.
Selama di dalam lorong itu, kami mencoba mengecek keberadan pintu
atau jalan tembus ke tempat lain. Namun, memang tidak ada pintu atau
jalan lain selain tiga pintu yang sudah disebutkan di atas. Sepintas
lorong itu tak lebih dari sekadar ruangan yang pengap, gelap, dan becek
dikelilingi tembok berlumut.
atau jalan tembus ke tempat lain. Namun, memang tidak ada pintu atau
jalan lain selain tiga pintu yang sudah disebutkan di atas. Sepintas
lorong itu tak lebih dari sekadar ruangan yang pengap, gelap, dan becek
dikelilingi tembok berlumut.
Setelah sekitar 10 menit berada di dalam lorong, kami tetap tidak berhasil menemukan bukti adanya tembusan ke tempat lain. Namun, sejumlah kalangan meyakini jika dulunya terowongan tersebut
merupakan bagian dari benteng persembunyian terakhir dari serangan
musuh.
merupakan bagian dari benteng persembunyian terakhir dari serangan
musuh.
Sayangnya, saat kami mencoba mengabadikan suasana di dalam
terowongan, pihak sekolah melarangnya. Hal itu membuat kami semakin
yakin bahwa ada ‘sesuatu’ di dalam lorong itu. (MS)
terowongan, pihak sekolah melarangnya. Hal itu membuat kami semakin
yakin bahwa ada ‘sesuatu’ di dalam lorong itu. (MS)
Komentar