 |
Net; Yusril Ihza Mahendra (4/2016) |
JAKARTA, SriwijayaAktual.com – Mantan Menteri Kehakiman dan HAM, Yusril Ihza Mahendra,
mengambil hikmah dari kegagalannya menjadi calon gubernur dalam Pilkada
DKI 2017.
Yusril gagal mencalonkan diri karena ia tidak diusung partai politik mana pun.
“Satu pelajaran bagi saya bahwa jangan mudah memercayai orang,” kata Yusril di Jakarta, Selasa (27/9/2016).
“Anda bayangkan, kita sudah fight selama delapan bulan, sudah downgrade
petahana dari 34 persen, tiba-tiba di tikungan ada orang lain mulai
ambil start ketika lawan sudah dalam posisi lemah,” kata Yusril.
Apalagi, lanjut dia, orang tersebut tidak berperan apa-apa dalam membuat kedudukan lawan politik menjadi lemah.
Sebelumnya, Yusril optimistis mendapat dukungan dari partai-partai
politik untuk bersaing dengan petahana Basuki Tjahaya Purnama (Ahok)
dalam Pilgub DKI 2017.
Dia yakin karena terus menjalin komunikasi dengan pimpinan parpol untuk menjaring dukungan.
Beberapa pekan lalu, Yusril bahkan sudah meresmikan dan melantik
“Relawan Duta Yusril” di sekitar Rusun Angke, Jembatan Besi, Jakarta
Barat.
Acara itu juga bertepatan dengan deklarasi dukungan warga untuk
memenangkan Yusril menjadi gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022.
Baca Juga Ini; Gagal Calon Gubernur DKI Jakarta 2017, Yusril Minta Maaf Kepada Masyarakat dan Pendukungnya
Nyatanya, partai Nasdem, Hanura, Golkar dan PDI-P mengusung pasangan
Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat. Kemudian PAN, PKB,
Demokrat dan PPP mengusung Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni.
Sementara itu, Gerindra dan PKS mengusung pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno. (sp.kb)