SURABAYA-JATIM, SriwijayaAktual.com – Partai Rakyat Demokratik (PRD)
rencananya menggelar peringatan hari jadi ke-23 tahun di Kota Surabaya,
tepatnya di rumah makan ‘Sari Nudantara’. Namun, rencana ini menuai
kecaman dari beberapa anggota FPI.
rencananya menggelar peringatan hari jadi ke-23 tahun di Kota Surabaya,
tepatnya di rumah makan ‘Sari Nudantara’. Namun, rencana ini menuai
kecaman dari beberapa anggota FPI.
Pantauan di lokasi, sejumlah polisi dan anggota FPI masih ‘nongkrong’ di
rumah makan tersebut. Sementara itu, tak ada aktivitas persiapan apa
pun di lokasi.
Ketua Komite Pimpinan Kota (KPK) PRD Surabaya Samirin mengatakan,
perayaan hari jadi PRD dengan diskusi bertajuk ‘Ini Jalan Kita ke Depan:
Bangun Persatuan Nasional, Wujudkan Kesejahteraan Sosial’, batal
digelar. Alasannya, tak mendapat izin dari kepolisian. Pihak pemilik
venue pun mendadak membatalkan reservasi.
perayaan hari jadi PRD dengan diskusi bertajuk ‘Ini Jalan Kita ke Depan:
Bangun Persatuan Nasional, Wujudkan Kesejahteraan Sosial’, batal
digelar. Alasannya, tak mendapat izin dari kepolisian. Pihak pemilik
venue pun mendadak membatalkan reservasi.
“Izin sudah, cuma ditolak, jadi penolakan hari ini, dan posisi tempat
juga secara mendadak dibatalkan. Jadi pihak rumah makan sendiri diimbau
kepolisian bahwa tidak boleh dipakai untuk acara PRD,” kata Samirin saat
dihubungi, Senin (22/7/2019).
juga secara mendadak dibatalkan. Jadi pihak rumah makan sendiri diimbau
kepolisian bahwa tidak boleh dipakai untuk acara PRD,” kata Samirin saat
dihubungi, Senin (22/7/2019).
Menurut Samirin, acaranya batal digelar lantaran mendapat ancaman dari sejumlah orang dan organisasi masyarakat.
“Alasannya enggak jelas, karena katanya kita mau diserang
kelompok-kelompok reaksioner. Landasannya apa, kan sudah jelas kita
berjuang bagi membangkitkan Pancasila sebagai sebuah kemenangan di
Indonesia ini,” lanjutnya.
kelompok-kelompok reaksioner. Landasannya apa, kan sudah jelas kita
berjuang bagi membangkitkan Pancasila sebagai sebuah kemenangan di
Indonesia ini,” lanjutnya.
Sementara itu, Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol Sandi Nugroho,
mengatakan bahwa kegiatan PRD tersebut belum mengantongi izin dari pihak
kepolisian. Pasalnya, menurut Sandi, acara tersebut banyak ditentang
oleh masyarakat.
“Sampai dengan hari ini belum ada pemberitahuan untuk itu. Dan saya juga
sudah ngecek ke intel belum ada pemberitahuan untuk itu,” kata Sandi.
“Tapi yang meributkan di masyarakat informasinya itu memang sudah ada,” imbuhnya.
Sehingga, kata Sandi, pihak kepolisian bakal tak segan membubarkan acara
tersebut jika panitia tetap memaksa untuk menggelar acara. “Kita akan
melakukannya sesuai dengan prosedur. Apabila kegiatannya tidak memiliki
izin maka akan kita imbau untuk membubarkan diri atau akan kita
bubarkan,” ungkapnya.
Baca Juga: Aparat Amankan Pelajar Keliling Naik Motor Pakai Kaos Palu Arit
Di sisi lain, Wali Laskar Front Pembela Islam (FPI) Surabaya Agus Fachrudin
saat ditemui di lokasi mengatakan, pihaknya bakal tegas mengecam
kegiatan diskusi hari jadi PRD tersebut. Alasannya, PRD dinilai sebagai
ormas terlarang.
saat ditemui di lokasi mengatakan, pihaknya bakal tegas mengecam
kegiatan diskusi hari jadi PRD tersebut. Alasannya, PRD dinilai sebagai
ormas terlarang.
“Kita kan negara hukum acara-acara seperti ini ya kita tentang.
Sebagaimana aturan Kementerian Dalam Negeri terlarang ya terlarang,”
ujar Agus.
Gus Menyebut, pihaknya bakal bersiap-siap mana kala kegiatan tersebut
bakal digelar. Namun, polisi mewanti-wanti agar tidak ada gesekan di
antara keduanya.
Berita Terkait: Tak Hanya Polisi, Massa FPI juga Ancam Bubarkan Peringatan HUT PRD
“Kita kan di Masjid Muhajirin salat, Kalau rencananya tetap terselenggara ya kita tetep menolak” terangnya.
“Polisi titip pesen, agar FPI menahan diri terlebih dahulu biar polisi
yang menangani. Memang di SOP kita seperti itu,” imbuhnya. [km]