mengkritik keras langkah pemerintah yang sudah mulai membicarakan
rencana investasi asing untuk pembangunan ibu kota baru. Termasuk
investasi dari Cina.
“Kalau mau dibangun negara asing, kenapa enggak sekalian dijual aja
republik ini?,” ujar Fadli Zon di Kompleks Parlemen, Senayan pada
Selasa, (3/9/2019).
Kemarin, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Panjaitan
sudah menerima kedatangan Chairman Railway Contruction Coorporation
Limited, Chen Fenjian membahas rencana investasi Cina ke Indonesia di
bidang transportasi massal untuk ibu kota baru.
Menurut Fadli, jika anggaran negara tidak mencukupi, lebih baik rencana
pemindahan ibu kota dibatalkan saja. Skema pendanaan untuk ibu kota baru
ini, ujar Fadli, juga belum jelas.
kok. Swasta-nya dalam negeri atau asing? Jangan sampai negara kita
dikuasai kepentingan asing,” ujar Wakil Ketua Umum Partai Gerindra ini.
Sebelumnya, Presiden Jokowi menyebut perhitungan anggaran untuk biaya
pemindahan ibu kota baru sekitar Rp 460 triliun. “Mungkin seperempatnya
dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara. Yang lain mungkin dari
kerja sama pemerintah dan badan usaha, swasta, serta masyarakat.
“Konsepnya sudah matang. Nanti saya suruh Bappenas memaparkan,” ujar
Jokowi seperti dikutip Majalah Tempo edisi 26 Agustus – 1 September
2019.
Badan Perencanaan Pembangunan Nasional atau Bappenas menyebutkan
pembangunan ibu kota baru membutuhkan investasi Rp 466 triliun untuk
membangun kawasan seluas 40 ribu hektare. Ibu kota baru diperkirakan
dapat menampung 1,5 juta penduduk. [tc]