Ibukota Negara Diputuskan di Kalimantan, Kepastian Lokasinya…

Berita208 Dilihat

Ibukota Negara Diputuskan
di Kalimantan, Kepastian Lokasinya Segera Diumumkan Presiden Jokowi

JAKARTA, SriwijayaAktual.com – Menteri Perencanaan Pembangunan
Nasional (PPN)/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas)
Bambang Brodjonegoro kembali mengungkapkan, pemindahan ibukota negara
adalah hal biasa. Dalam 100 tahun terakhir sudah ada 30 negara yang
sukses memindahkan ibukota.

“Pemindahan ibukota bukan hal baru, sering dilakukan juga oleh berbagai
negara. Salah satunya adalah Brasil dari Rio de Janeiro ke Brasilia,”
kata Bambang dalam Diskusi Media Forum Merdeka Barat (FMB) 9 bertajuk
“Pindah Ibu Kota Negara: Belajar dari Pengalaman Negara Sahabat”, di
Jakarta, Rabu (10/7/2019).

Negara lain yang sukses memindahkan ibu kotanya adalah Malaysia
(Putrajaya), Korea Selatan (Sejong), Kazakhstan (Astana), dan Australia
(Canberra). Sedangkan negara besar lainnya seperti Mesir, Iran dan
Liberia sedang dalam tahapan membangun ibu kota baru.

“Sejarah mencatat setiap 3 sampai 4 tahun sekali terjadi pemindahan ibu
kota negara. Dan kini, dalam 2 tahun sekali terjadi perpindahan ibu kota
negara,” tambah Bambang dilansir laman Setkab.

Karena itu, menurut Bambang, Indonesia bisa belajar dari negara yang
memiliki kesamaan padahal tempatnya jauh seperti Brasil, yang sama-sama
negara anggota G-20. Brasil dan Indonesia dikenal sebagai memiliki PDB
terbesar. Wilayah Indonesia dan Brazil juga masuk terbesar di dunia,
Indonesia adalah negara kepulauan sementara Brasil negara kontingen.

Lalu kemana ibukota dipindahkan, Bambang mengatakan, untuk daerah yang
akan menjadi ibukota baru sudah ditetapkan yakni Kalimantan. Namun untuk
kepastian kotanya akan segera diumumkan oleh Presiden Joko Widodo.

Adapun alasan mengapa memilih Kalimantan karena letaknya berada di
tengah-tengah. Kalimantan dekat dengan wilayah barat dan juga tidak
terlalu jauh dari wilayah timur Indonesia.
“Kita ingin ibukota baru itu Indonesia sentris,” ucap Bambang.

Keunggulan Kalimantan adalah ramah lingkungan. Mengingat Kalimantan
menjadi paru-paru dunia. Selain itu, dipilihnya Kalimantan juga karena
pertumbuhan ekonomi di daerah tersebut sedang dihadapkan masalah.
Mengingat pertumbuhan ekonomi di sana dipengaruhi oleh harga komoditas.

“Kalimantan ini ekonominya sekarang tertekan sekali karena mereka mengandalkan komoditas seperti baru bara,” sebut Bambang. [md]

Spesial Untuk Mu :  SBY Disebut Licik, Demokrat: Kivlan Zen Bintangnya Berapa? Berkacalah...

Komentar