Berita  

Industri Pulp and Paper Masih Jadi Andalan Devisa Negara

Industri Pulp dan Kertas (Net)

JAKARTA, SriwijayaAktual.comIndustri pulp Indonesia masih menjadi andalan
devisa negara karena menempati urutan ketujuh penyumbang devisa non
migas dengan nilai 3,79 miliar dolar AS. 
“Industri pulp dan kertas juga menyerap sebanyak 260 ribu tenaga
kerja langsung dan 1,1 juta tenaga kerja tidak langsung,” kata Direktur
Jenderal Industri Agro Kementerian Perindustrian Panggah Susanto. 
Kapasitas industri pulp nasional pada 2017 akan meningkat dari 7,93
juta ton menjadi 10,43 juta ton per tahun, sementara kapasitas industri
kertas nasional bakal mencapai 12,98 juta ton per tahun. 
“Dengan perkebunan kelapa sawit yang saat ini telah mencapai luas
sekitar 11,3 juta hektare, tentunya potensi TKKS cukup besar,” kata
Panggah, sembari menambahkan industri pulp dan kertas berperan penting
terhadap pertumbuhan ekonominasional, antara lain dilihat dari
kontribusi dalam perolehan devisa sebesar 5,38 miliar dolar AS pada
tahun 2015. 
Menurutnya, beberapa proyek industri pulp dan kertas lainnya akan
segera menyusul, yaitu Unit Produksi Kertas Tissue PT. OKI dengan
kapasitas 500 ribu ton per tahun yang diperkirakan mulai berproduksi
pada Juni 2018.”ujarnya, seperti dilansir rimanews, Selasa  (31/1/2017)
Kemudian proyek PT. Sateri Viscose International di Pelalawan
Riau, yang akan memproduksi dissolving pulp untuk rayon dan kertas
digital. 
“Panggah menegaskan, industri pulp dan kertas ditetapkan sebagai
salah satu industri prioritas melalui Peraturan Pemerintah No. 14 Tahun
2015 tentang Rencana Induk Pengembangan Industri Nasional, mengingat
Indonesia memiliki keunggulan komparatif terutama di bidang bahan baku
dibandingkan dengan negara-negara pesaing yang beriklim sub tropis.”tuturnya. (*)

Spesial Untuk Mu :  Pemerintah dan Banggar DPR RI Sepakati 4 Poin Asumsi Migas RAPBN-P 2016